Teks -- 2 Timotius 1:2 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> 2Tim 1:1-5
Matthew Henry: 2Tim 1:1-5 - Pengantar; Iman dan Kekudusan Timotius
Setelah bagian pengantar (ay. 1-2), kita mendapati,
I. Kasih Paulus yang tulus terhadap Timotius (ay. 3-5).
II. Berbagai macam nasihat...
- Setelah bagian pengantar (ay. 1-2), kita mendapati,
Pengantar; Iman dan Kekudusan Timotius (1:1-5)
- Dalam perikop ini kita mendapati,
- I. Sebagai penulis surat ini, Paulus menyebut dirinya rasul oleh kehendak Allah, hanya atas perkenanan Allah, dan oleh anugerah-Nya, yang dia akui tidak layak diterimanya. Menurut janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, atau menurut Injil. Injil adalah janji tentang hidup dalam Kristus Yesus. Hidup adalah tujuannya, dan Kristus adalah jalannya (Yoh. 14:6). Hidup itu dimasukkan sebagai bagian dalam janji itu, dan kedua-duanya pasti di dalam Kristus Yesus Sang Saksi yang setia. Sebab Kristus adalah “ya” dan “Amin” bagi semua janji Allah. (2Kor. 1:20). Rasul Paulus menyebut Timotius sebagai anaknya yang kekasih. Rasul Paulus sangat menyayangi Timotius baik karena ia sudah berperan dalam pertobatan Timotius maupun karena, seperti seorang anak terhadap ayahnya, Timotius sudah melayani bersama dia dalam memberitakan Injil. Amatilah,
- 1. Paulus adalah rasul Yesus Kristus oleh kehendak Allah. Sama seperti ia tidak menerima Injil dari manusia, tidak pula diajari tentangnya, tetapi menerimanya melalui pewahyuan Yesus Kristus (Gal. 1:12), demikian pula mandatnya menjadi rasul bukanlah oleh kehendak manusia, melainkan oleh kehendak Allah. Dalam surat sebelumnya, ia berkata menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan di sini oleh kehendak Allah. Allah memanggilnya untuk menjadi rasul.
- 2. Kita diberi janji akan hidup, terpujilah Allah karenanya: Berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta (Tit. 1:2). Ini adalah janji untuk menyingkapkan bahwa hidup kekal itu didapat dengan cuma-cuma dan pasti.
- 3. Janji ini, serta semua janji lain, diberikan di dalam dan melalui Yesus Kristus. Semua janji itu timbul dari belas kasihan Allah dalam Kristus, dan janji-janji itu pasti, sehingga kita dapat mengandalkannya dengan rasa aman.
- 4. Kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera yang sungguh-sungguh diinginkan oleh Timotius anak Paulus yang terkasih itu, datang dari Allah Bapa dan Kristus Yesus Tuhan kita. Dan karena itu, Bapa dan Kristus adalah pemberi semua berkat ini, dan itu semua harus dipakai untuk Bapa dan Kristus.
- 5. Orang-orang terbaik menginginkan berkat-berkat ini, dan itu adalah berkat-berkat terbaik yang bisa kita mintakan untuk sahabat-sahabat kita yang terkasih, agar mereka beroleh kasih karunia untuk menolong mereka di saat-saat yang diperlukan, rahmat untuk mengampuni apa yang salah, dan dengan demikian beroleh damai sejahtera dengan Allah Bapa dan Kristus Yesus Tuhan kita.
- II. Ucapan syukur Paulus kepada Allah atas iman dan kekudusan Timotius. Ia bersyukur kepada Allah bahwa ia mengingat Timotius dalam doa-doanya. Perhatikanlah, kebaikan apa saja yang kita lakukan, dan perbuatan baik apa saja yang kita lakukan untuk sahabat-sahabat kita, Allahlah yang harus mendapat kemuliaan untuk itu, dan kita harus mengucap syukur kepada-Nya. Dialah yang menaruh di dalam hati kita untuk mendoakan si ini dan si itu. Rasul Paulus banyak berdoa, ia berdoa siang dan malam. Dalam semua doanya, ia mengingat sahabat-sahabatnya. Ia berdoa terutama untuk hamba-hamba Tuhan yang baik. Ia juga berdoa untuk Timotius, dan selalu mengingatnya dalam permohonannya, baik siang maupun malam. Ia melakukannya tanpa henti. Doa adalah pekerjaan tetapnya, dan ia tidak pernah melupakan sahabat-sahabatnya dalam doanya, seperti yang sering kita lakukan. Rasul Paulus melayani Allah nenek moyangnya dengan hati nurani yang murni. Suatu penghiburan baginya bahwa ia terlahir dari keluarga Allah, dan berasal dari keturunan orang-orang yang melayani Allah. Dan juga bahwa ia telah melayani Allah dengan hati nurani yang murni, sesuai dengan terang terbaik yang ada padanya. Ia telah menjaga hati nuraninya supaya tetap bersih dari kesalahan, dan ia berusaha melakukannya setiap hari (Kis. 24:16). Ia sangat ingin melihat Timotius, karena rasa sayangnya terhadap dia, supaya ia bisa bercakap-cakap sebentar dengannya, sebab ia terkenang akan air mata Timotius ketika mereka berpisah. Timotius sedih berpisah dengan Paulus, ia menangis pada saat perpisahan, dan karena itu Paulus ingin melihat dia lagi, sebab melalui tangisannya itu ia sadar betapa Timotius betul-betul menyayanginya. Ia bersyukur kepada Allah bahwa Timotius terus menjaga agama nenek moyangnya (ay. 5). Perhatikanlah, agama menurun pada Timotius dari pihak ibunya. Ia mempunyai seorang ibu yang baik, dan seorang nenek yang baik. Ibu dan neneknya adalah orang percaya, meskipun ayahnya tidak (Kis. 16:1). Sungguh menghibur apabila anak-anak mencontoh iman dan kekudusan orangtua mereka yang saleh, dan mengikuti jejak mereka (3Yoh. 4). Hidup di dalam nenekmu dan di dalam ibumu, dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Rasul Paulus berpikiran baik tentang sahabat-sahabatnya, dan sangat ingin mengharapkan yang terbaik untuk mereka. Dan sesungguhnya, ia mempunyai banyak alasan untuk berpikiran baik tentang Timotius, karena tak ada seorang padanya, yang sehati dan sepikir dengan dia (Flp. 2:20). Amatilah,
- 1. Kita, menurut Rasul Paulus, harus melayani Allah dengan hati nurani yang murni, begitulah yang dilakukan oleh nenek moyangnya dan nenek moyang kita yang saleh. Ini berarti menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat (Ibr. 10:22).
- 2. Dalam doa-doa kita, kita harus senantiasa mengingat sahabat-sahabat kita, terutama hamba-hamba Kristus yang setia. Paulus mengingat Timotius, anaknya yang kekasih, dalam doa-doanya siang dan malam.
- 3. Iman yang hidup dalam orang yang sungguh-sungguh percaya itu tulus, tanpa kemunafikan. Iman itu akan bertahan menghadapi ujian, dan hidup di dalam mereka sebagai kaidah yang hidup. Rasul Paulus mengucap syukur karena Timotius mewarisi iman Eunike, ibunya dan Lois, neneknya. Dan kita juga harus mengucap syukur untuk itu apabila kita melihat hal yang serupa. Kita harus bersukacita di mana pun kita melihat anugerah Allah. Demikian pula Barnabas bersukacita (Kis. 11:23-24). Aku sangat bersukacita, bahwa aku mendapati, bahwa separuh dari anak-anakmu hidup dalam kebenaran (2Yoh. 1:4).
SH: 2Tim 1:1-5 - Dari generasi ke generasi (Jumat, 23 Agustus 2002) Dari generasi ke generasi
Seperti kebiasaannya, Paulus telah menegaskan seperti apa hubungan antara dirinya dengan penerima surat melalui salam pembu...
Dari generasi ke generasi
Seperti kebiasaannya, Paulus telah menegaskan seperti apa hubungan antara dirinya dengan penerima surat melalui salam pembuka suratnya. Timotius adalah "anakku yang kekasih;" anak rohaninya. Ketika Paulus menegaskan dirinya sebagai "rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah," tersirat pernyataan bahwa Timotius adalah ahli warisnya di dalam pemberitaan "janji tentang hidup dalam Kristus Yesus" tersebut (ayat 1). Timotius akan meneruskan pelayanan Paulus. Hubungan keduanya tidak hanya ikatan emosional, tetapi juga merupakan pembentukan kepada seorang pelayan muda dari seorang senior yang akan menyelesaikan tugasnya (ayat 4:6-8).
Paulus mengingatkan Timotius bahwa, sebagaimana "nenek moyangnya," umat zaman Perjanjian Lama yang setia kepada Allah, dirinya juga melayani Allah dengan hati nurani yang murni (ayat 3). Paulus melihat adanya kesinambungan antara pelayanan yang dilakukan dirinya dengan yang dilakukan oleh generasi sebelumnya yang setia kepada Allah. Karena itu, Paulus juga mengajak Timotius melihat hal yang sama pada dirinya. Timotius tidak hanya memiliki Paulus sebagai bapak rohaninya, ia juga memiliki keluarga yang memiliki warisan rohani. Lois, neneknya, dan Eunike, ibunya, memiliki iman yang tulus ikhlas (ayat 5).
Dalam I Timotius, Paulus telah menulis bahwa hati nurani yang murni dan iman yang tulus ikhlas akan menghasilkan kasih (ayat 1Tim. 1:5) dan menjadi perlengkapan bagi perjuangan seorang pelayan Tuhan (ayat 1Tim. 1:18). Kesimpulan bagi kita adalah, Paulus ingin Timotius menyadari siapa dirinya; Timotius adalah penerus perjuangan iman dari generasi-generasi sebelumnya. Kesadaran akan hal ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar, sekaligus juga dasar yang lebih kokoh bagi pelayanannya, di dalam penyertaan "kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah Bapa kita dan Kristus Yesus, Tuhan kita" (ayat 2).
Renungkan: Renungkan dan nilai bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang seiman di komunitas Anda yang lebih tua dan lebih muda. Sudahkah menjadi sesuatu yang membangun Anda dan orang lain?
SH: 2Tim 1:1-2 - Keyakinan yang teguh (Jumat, 9 Mei 2008) Keyakinan yang teguh
Surat 2 Timotius adalah surat terakhir Rasul Paulus, dan tidak lama
setelah itu iapun mati sebagai martir di Roma. Saat kit...
Keyakinan yang teguh
Surat 2 Timotius adalah surat terakhir Rasul Paulus, dan tidak lama setelah itu iapun mati sebagai martir di Roma. Saat kita membaca kedua ayat ini, maka kesan kuat yang bisa kita rasakan adalah bahwa Rasul Paulus, di akhir hidupnya tetap bersemangat dan tetap meyakini panggilan serta jalan hidupnya bersama Tuhan. Kesimpulan ini tidaklah berlebihan karena ia begitu yakin bahwa dia adalah rasul Kristus, utusan untuk memberitakan janji tentang hidup (keselamatan, ay. 1).
Semangat serta keyakinan Paulus juga terlihat ketika ia meneguhkan
Timotius yang sedang berada di Efesus untuk memimpin jemaat di
sana (ayat 2). Mungkin ada sebagian orang yang tidak merasakan
keistimewaannya, karena ia juga menuliskan hal yang sama dalam
banyak suratnya (misalnya: 1 Tim. 1:1-2; 1 Tes. 1:1;
Penderitaan yang dialami Paulus oleh karena Kristus tidak membuat ia merasa perlu dikasihani. Itu disebabkan oleh keyakinan akan jati dirinya sebagai rasul Kristus dan bapak rohani Timotius. Pernahkah kita menghadapi penderitaan atau kesusahan karena Kristus? Bagaimana perasaan atau sikap kita saat itu? Ingatlah bahwa keteguhan iman bukan hanya dilihat pada waktu sukacita, tetapi justru pada waktu kita dalam kesusahan karena Kristus.
SH: 2Tim 1:1-10 - Anugerah dan Kekuatan dari Allah (Sabtu, 25 Juni 2016) Anugerah dan Kekuatan dari Allah
Orang Kristen tidak kebal dari penderitaan, termasuk juga rohaniwan. Kekristenan tidak menjamin umat Allah akan keba...
Anugerah dan Kekuatan dari Allah
Orang Kristen tidak kebal dari penderitaan, termasuk juga rohaniwan. Kekristenan tidak menjamin umat Allah akan kebal dan bebas dari penderitaan. Sebaliknya, kekristenan mengajarkan kekuatan yang kita miliki sebagai anak-anak Allah untuk menanggung penderitaan yang Ia izinkan terjadi di dalam hidup kita.
Mengawali suratnya yang kedua kepada Timotius, pertama-tama Paulus menyampaikan salam kasihnya kepada Timotius (1-2), anak rohani yang dikasihinya. Paulus menyebutkan kehendak Allah yang telah menjadikannya sebagai pemberita janji tentang hidup dalam Kristus Yesus. Kesadaran akan kehendak Allah ini memampukan Paulus untuk mengucap syukur kepada-Nya karena keberadaan Timotius dalam pelayanannya (3-5). Paulus tahu, pelayanan Timotius di Efesus tidak mudah. Dengan usia Timotius yang tergolong muda dan peliknya persoalan yang diakibatkan oleh para pengajar sesat yang menyusup di tengah jemaat Efesus, tentu tidak mudah menghadapi semua itu. Paulus tahu betapa berat kesedihan yang dialami oleh Timotius dalam pelayanannya (4). Karena itu, Paulus menguatkan Timotius.
Dasar penguatan pertama yang Paulus berikan adalah karena kasih karunia yang telah dimiliki oleh Timotius dari Allah (6, 9). Paulus mengingatkan bahwa hanya karena kasih karunia Allah saja, maka Timotius beroleh keselamatan dan panggilan pelayanan (9-10). Dasar penguatan kedua yang Paulus berikan kepada Timotius, yaitu bahwa Allah yang telah menyelamatkannya, juga memberikan kekuatan kepadanya (7). Berdasarkan pada anugerah dan kekuatan dari Allah yang telah ia terima, Paulus menasihati Timotius agar tidak malu bersaksi dan tidak takut untuk menderita bagi Kristus (8).
Bila Tuhan mengizinkan kita mengalami penderitaan atau pun kesulitan dalam pelayanan, ingatlah bahwa ada anugerah dan kekuatan dari Allah yang diberikan bagi setiap orang yang berharap kepada-Nya. Apapun situasi hidup kita, jangan malu bersaksi demi Kristus dan jangan takut untuk menderita bagi-Nya. [MFS]
SH: 2Tim 1:1-18 - Relasi Pribadi (Selasa, 23 November 2021) Relasi Pribadi
Relasi pribadi sangat penting dalam pelayanan. Para pelayan dapat saling mengenal tentang karakter, cara kerja, dan kemampuan sehingga...
Relasi Pribadi
Relasi pribadi sangat penting dalam pelayanan. Para pelayan dapat saling mengenal tentang karakter, cara kerja, dan kemampuan sehingga dapat bekerja sama, saling mendukung, dan saling peduli.
Surat 2 Timotius terlihat lebih bersifat pribadi daripada surat 1 Timotius. Paulus menyebut Timotius sebagai "anakku yang kekasih" (2). Mereka telah mengadakan perjalanan dan pelayanan bersama. Di mata Paulus, Timotius adalah seorang muda yang beriman dan bersifat tulus ikhlas, seperti nenek dan ibunya, Lois dan Eunike (5).
Pengenalan itu membuat Paulus dapat memberikan nasihat kepada Timotius dengan lebih tepat dan tidak sungkan. Timotius diajak untuk melihat dirinya sebagai teladan. Demi pemberitaan Injil, Paulus berada dalam penjara. Segala penderitaan tidak membuatnya kecil hati atau malu sebab ia mengenal Allah dan percaya kepada-Nya sebagai Allah yang berkuasa (12).
Karena itu, Timotius diminta untuk terus berkarya dengan penuh semangat dan bersaksi tanpa menjadi malu (6, 8). Ini semua mungkin karena Allah yang mereka kenal. Timotius harus ingat bahwa Allahlah yang telah menyelamatkan dan memanggilnya berdasarkan kasih karunia-Nya yang nyata melalui Yesus Kristus (8-10).
Timotius tidak boleh berputus asa sekalipun ada orang yang berpaling, seperti Figelus dan Hermogenes. Justru Timotius harus terus berpegang pada ajaran yang sehat, serta memelihara firman Allah di dalam Yesus Kristus seperti harta yang indah (13-14).
Relasi pribadi antarpelayan Tuhan perlu terus ditingkatkan. Lewat kedekatan relasi, para pelayan dinasihatkan untuk bertekun dalam pelayanan, dan diingatkan bahwa mereka semua diikat oleh kasih karunia Allah, sehingga para pelayan saling peduli dan mendukung. Untuk itu, diperlukan keteladanan dari para pemimpin untuk membangun relasi dengan semua pelayan yang lain dalam kerendahan hati. Para pemimpin perlu belajar dari Paulus yang tidak segan membangun relasi baik dengan Timotius yang masih muda dan junior.
Dalam relasi pribadi yang dekat, baik dengan Tuhan maupun dengan sesama pelayan, kita membangun kesehatian dalam karya bersama. [ASP]
Utley -> 2Tim 1:1-2
Utley: 2Tim 1:1-2 - --NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 1:1-21 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, 2...
NASKAH TERJEMAHAN BARU: 2Tim 1:1-2
1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, 2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
2Tim 1:1 "Paulus" Saulus dari Tarsus pertama kali dipanggil Paulus dalam Kis 13:9. Ada kemungkinan bahwa kebanyakan orang Yahudi diaspora memiliki satu nama Ibrani (Saul) dan satu nama Yunani (Paul). Jika demikian, maka orang tua Saul memberinya nama ini, tapi mengapa, kemudian, apakah "Paulus"" tiba-tiba muncul dalam Kis 13? Kemungkinan (1) orang lain mulai memanggilnya dengan nama ini atau (2) dia mulai merujuk dirinya dengan istilah "kecil" atau "paling akhir". Nama Yunani Paulos berarti "kecil." Beberapa teori telah dikemukakan tentang asal usul nama Yunani-nya: (1) Tradisi abad kedua bahwa Paulus pendek, gemuk, botak, berkaki bengkok, ber bulu mata lebat, dan matanya menonjol, berasal dari buku non-kanonik dari Tesalonika yang berjudul Paulus dan Thekla, adalah kemungkinan sumber nama ini; (2) Paulus menyebut dirinya "yang terkecil dari orang-orang kudus" karena dia menganiaya Gereja (lih. Kis 9:1-2; 1Kor 15:9; Ef 3:8; 1Tim 1:15). Beberapa telah melihat "yang terkecil" ini sebagai asal dari sebutan yang dipilihnya sendiri. Namun demikian, dalam sebuah buku seperti Galatia, di mana dia menekankan kemandirian dan kesetaraannya dengan Dua Belas Rasul di Yerusalem, ini sepertinya agak tidak mungkin (lih.2Kor 11:5; 12:11).
□ "rasul" Ini berasal dari kata Yunani "mengutus" (apostellō). Lihat Topik Khusus pada 1Tim 1:1. Yesus memilih dua belas orang untuk menyertai Dia dalam arti khusus dan memanggil mereka "Rasul" (lih. Luk 6:13). Istilah ini sering digunakan untuk Yesus yang diutus dari Bapa (lih. Mat 10:40; 15:24; Mr 9:37; Luk 9:48; Yoh 4:34; 5:24,30,36,37,38; 6:29,38,39,40,57; 7:29; 8:42; 10:36; 11:42; 17:3,8,18,21,23,25; 20:21). Dalam sumber-sumber Yahudi, seorang rasul adalah seseorang yang dikirim sebagai perwakilan resmi dari lain, serupa dengan "duta besar" (lih. 2Kor 5:20).
□ "Kristus" Ini adalah istilah Yunani yang setara dengan istilah Ibrani mesias, yang berarti "yang diurapi." Ini menyiratkan "seseorang yang dipanggil dan diperlengkapi oleh Tuhan untuk suatu tugas tertentu." Dalam PL tiga kelompok pemimpin – imam, raja, dan nabi – diurapi. Yesus menggenapi ketiga jabatan yang diurapi ini (lih. Ibr 1:2-3). Dia adalah Yang dijanjikan yang akan meresmikan jaman baru kebenaran. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00187\\ MESIAS
\+ di 1Tim 1:1.
□ "Yesus" Nama Ibrani ini berarti "YHWH menyelamatkan," "YHWH adalah keselamatan," atau "YHWH membawa keselamatan." Sama seperti nama PL "Yosua." "Yesus" berasal dari kata Ibrani untuk keselamatan, hosea, yang di beri awalan dengan nama perjanjian untuk Tuhan, "YHWH." Ini adalah nama yang dikomunikasikan oleh Allah melalui malaikat kepada Maria (lih. Mat 1:21).
Lihat topik khusus NAMA-NAMA UNTUK KETUHANAN
□ "oleh kehendak Allah" Frasa pengantar yang sama ini digunakan dalam 1Kor 1:1; 2Kor 1:1; Ef 1:1; dan Kol 1:1. Paulus yakin bahwa Tuhan telah memilihnya untuk menjadi seorang Rasul. Perasaan panggilan khusus ini dimulai pada pertobatan di jalan ke Damaskus (lih. Kis 9:1-22; 23:3-16; 26:9-18). Paulus sering menegaskan panggilan dan otoritas yang diberikan Tuhan kepadanya untuk menegaskan tulisan-tulisannya secara unik berasal dari Tuhan (yaitu, terilhami, lih. 2Tim 3:16; 1Kor 2:9-13; 1Tes 2:13).
- NASB, NKJV "sesuai dengan janji kehidupan"
- NRSV "demi janji kehidupan"
- TEV "diutus untuk memberitakan tentang hidup yang dijanjikan"
- NJB "sesuai dengan janjinya tentang kehidupan"
TB "untuk memberitakan janji tentang hidup"
Paulus menegaskan bahwa keselamatan, panggilan, dan pembekalanny untuk pelayanan semuanya didasarkan pada janji-janji Allah akan kehidupan nyata, kekal melalui Kristus (lih. 2Tim 1:1,2,9,13). Paulus menyinggung konsep tentang Tuhan yang memiliki dan memberi hidup beberapa kali dalam Surat-surat Pastoral (lih. 2Tim 1:1; 1Tim 6:15-16,19; Tit 1:2).
2Tim 1:2 "kepada Timotius, anakku yang kekasih" Ini adalah kiasan bagi Paulus sebagai ayah rohani Timotius dalam Injil (lih. 2Tim 2:1; Tim 2Tim 1:2; Tit 1:4). Paragraf pembuka ini menunjukkan kasih timbal-balik mereka. Lihat TOPIK KHUSUS: TIMOTIUS di 1Tim 1:1.
□ "Kasih karunia, rahmat dan damai" Perhatikan kesamaan dan perbedaan dalam salam pembukaan Paulus
- 1. "Kasih karunia bagimu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus" (Rom 1:7; 1Kor 1:3; 2Kor 1:2; Gal 1:3; Ef 1:2; Fili 1:2, 1Tes 1:2; Filem 1:3)
- 2. "Kasih karunia bagimu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita" (Kol 1:2)
- 3. "Kasih karunia bagimu dan damai sejahtera" (1Tes 1:1)
- 4. "Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita" (1Tim 1:2; 2Tim 1:2)
- 5. "Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita" (Tit 1:4)
Perhatikan bahwa memang ada variasi, namun beberapa unsurnya adalah standar
- 1. "Kasih karunia" memulai semua salam. Ini adalah suatu bentuk Kristenisasi dari pembukaan Yunani standar. Ini berfokus pada karakter Tuhan.
- 2. "Damai sejahtera" adalah hasil dari manusia yang mempercayai Tuhan yang dapat dipercaya, mengimani kesetiaan-Nya.
- 3. "Rahmat" adalah suatu cara lain untuk menggambarkan karakter Tuhan dan ini unik bagi 1 dan 2 Timotius. Istilah ini digunakan dalam Septuaginta untuk menerjemahkan istilah Ibrani hesed (yaitu, kasih dan kesetiaan perjanjian). Tuhan itu murah hati dan dapat dipercaya.
- 4. Bapa dan Anak disebutkan dalam setiap salam (dalam 1 Tesalonika mereka disebutkan di frasa sebelumnya). Mereka selalu berhubungan secara gramatikal. Inilah salah satu cara penulis PB menegaskan keilahian penuh dari Yesus orang Nazaret. Ini juga berlaku untuk penggunaan gelar-gelar PL bagi YHWH yang diterapkan kepada Yesus (yaitu, Tuhan dan Juru Selamat).
□ "dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita" Frasa pembukaan yang mengikuti "anugerah, rahmat dan damai sejahtera" memiliki satu KATA DEPAN (apo) yang menghubungkan Bapa dan Putra dalam hubungan gramatikal yang setara (lih. 1Tim 1:2; Tit 1:4 dan 2Tim 1:2). Ini adalah suatu teknik yang digunakan oleh Paulus untuk menegaskan keilahian Yesus.
"Bapa"" tidak digunakan dalam pengertian generasi seksual atau urutan kronologis, namun hubungan keluarga yang intim. Tuhan memilih istilah keluarga untuk mengungkapkan diriNya kepada umat manusia (lih. Hos 2; 3, di mana Allah ditunjukkan sebagai kekasih yang penuh gairah dan setia, dan Hos 11 dimana Dia ditunjukkan sebagai bapa dan ibu yang penuh kasih).
Tuhan dari wahyu bukanlah Penggerak Utama atau Penyebab Pertama dari filsafat Yunani, tetapi Bapa dari Kristus Yesus. Alkitab bukanlah filsafat yang bermanifestasi manusiawi tetapi merupakan pengungkapan diri ilahi, sebuah wahyu yang tidak dapat ditemukan oleh analisis manusia. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00045\\ BAPA
\+ di 1Tim 1:2.
□ "Allah" Allah mengungkapkan nama perjanjian-Nya - YHWH - kepada Musa di Kel 3:14. Ini berasal dari kata kerja bahasa Ibrani "menjadi". Orang-orang Yahudi di kemudian hari takut mengucapkan nama suci ini, ketika mereka membaca Kitab Suci, supaya mereka tidak menganggapnya sia-sia dan melanggar salah satu dari Sepuluh Perintah Allah (lih. Kel 20:7; Ul 5:11). Oleh karena itu, mereka mengganti kata lain, Adon, yang berarti, "suami, pemilik, tuan, tuan." Inilah sumber terjemahan bahasa Inggris YHWH sebagai Tuhan. Lihat TOPIK KHUSUS: \=
\\See id_TOPIKUTLEY 00197\\ NAMA TUHAN
\+ di 2Tim 1:1.
Waktu penulis PB menyebut Yesus "Tuhan" (kurios), mereka menegaskan Keilahian Yesus. Penegasan ini menjadi formula pembaptisan dari gereja mula-mula, "Yesus adalah Tuhan" (lih. Rom 10:9-13; Fili 2:6-11).
Galilah -> 2Tim 1:1-5
Galilah: 2Tim 1:1-5 - Sambutan
Garis Besar
2Timotius 1:1-5 Sambutan
2Timotius 1:6-18 Bertahanlah
2Timotius 1:6-10 Jadilah Kuat
2Timotius 1:11-18 Te...
Garis Besar
- 2Timotius 1:1-5 Sambutan
- 2Timotius 1:6-18 Bertahanlah
- 2Timotius 1:6-10 Jadilah Kuat
- 2Timotius 1:11-18 Teladanilah Pelayan yang Baik
- 2Timotius 2:1-26 Layanilah
- 2Timotius 2:1-7 Pelayanan yang Tahan Lama
- 2Timotius 2:8-13 Motivasi Pelayan dalam Yesus Sebagai Sumber Keselamatan
- 2Timotius 2:14-26 Pelayanan Harus Berbeda dari Pengajar Sesat
- 2Timotius 3:1-17 Berpeganglah
- 2Timotius 3:1-9 Pelayanan Tentu Sulit
- 2Timotius 3:10-17 Berpegang Terus Kepada Firman Tuhan
- 2Timotius 4:1-8 Beritakanlah
- 2Timotius 4:1-5 Tunaikanlah Pelayananmu
- 2Timotius 4:6-8 Paulus Sudah Menunaikan Pelayanannya
- 2Timotius 4:9-22 Pesan-Pesan Terakhir
- 2Timotius 4:9-18 Keadaan Paulus
- 2Timotius 4:19-22 Salam Terakhir
2Timotius 1:1-5 Tema: Sambutan
Dari Paulus, seorang rasul Kristus Yesus, melalui kehendak Allah, demi janji kehidupan yang ada dalam Kristus Yesus, kepada anakku yang kekasih, Timotius.Kiranya kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus, ada padamu.Saya bersyukur kepada Allah, yang saya layani, sama seperti nenek moyang saya, dengan hati nurani yang murni,ketika dengan tidak berhenti-henti saya mengingat kamu dalam doa-doaku siang dan malam.Apabila saya mengingat air matamu, saya rindu melihat kamu, supaya sukacita saya penuh.Saya teringat pada iman sungguh-sungguh yang ada di dalamkamu, yang berada pertama-tama dalam nenekmu Lois dan ibumu Eunike dan saya sudah yakin, berada di dalam kamu juga.
ay. 1 Dari Paulus - Ayat ini merupakan pendahuluan formal yang biasanya dipakai dalam surat-surat yang ditulis pada abad pertama. Dari Paulus secara literal berbunyi Paulus, karena pada masa itu, surat-surat didahului dengan perkenalan, hampir seperti tanda tangan.11 Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa nama Paulus ini, sebenarnya Saulus, dari bahasa Ibrani, tetapi ketika dia mulai lebih banyak melayani di antara orang non-Yahudi, dia menggunakan bentuk nama Paulus, yang lebih sesuai dengan bahasa Yunani.12 Lihat Kis 13:9 di mana Saulus dan Paulus dipakai bersama, lalu dari situ hanya nama Paulus dipakai.13
Seorang rasul Kristus Yesus - Kata apostolos boleh berarti utusan/wakil saja, tetapi di Perjanjian Baru kata ini dipakai secara khusus mengenai pemimpin yang dilatih oleh Kristus dan mewakili Dia pada abad pertama. Bagan berikut mendaftarkan para Rasul:14
Matius | Markus | Lukas | Yohanes |
Simon Petrus | Simon Petrus | Simon Petrus | |
Andreas | Yakobus (Zebedeus) | Andreas | |
Yakobus (Zebedeus) | Yohanes | Yakobus (Zebedeus) | |
Yohanes | Andreas | Yohanes | |
Filipus | Filipus | Filipus | |
Bartolomeus | Bartolomeus | Bartolomeus | Nataniel |
Tomas | Matius | Matius | |
Matius | Tomas | Tomas | |
Yakobus (Alfius) | Yakobus (Alfius) | Yakobus (Alfius) | |
Tadeus | Tadeus | Simon orang Zelot | |
Simon orang Zelot | Simon orang Zelot | Yudas anak Yakobus (Tadeus) | |
Yudas Iskariot | Yudas Iskariot | Yudas Iskariot | |
Matias | Kis 1:26 | Mengganti Yudas Iskariot | |
Paulus | Roma 1:1, dll. | Diangkat langsung oleh Yesus | |
Yakobus Adik Yesus | Gal 1:19 | ||
Barnabas | Kis 14:4 | Utusan yang sangat penting di abad pertama | |
Andronikus dan Yunias | Roma 16:7 | Lebih baik diterjemahkan “dikenal oleh para rasul” |
Jadi jelas bahwa orang yang disebut rasul, sangat istimewa dan mempunyai otoritas khusus dari Kristus, untuk memimpin umatnya. Paulus hampir selalu menyebut diri rasul Kristus Yesus (1&2 Korintus, Galatia, Efesus, Kolose, 1&2 Timotius, Titus), kecuali di surat Roma, di mana dia memakai rasul saja.15 Paulus memakai frase yang persis sama di 1 Timotius. Walaupun Paulus menulis sebagai teman dan bapa rohani bagi Timotius, dia masih bicara dengan otoritas juga kepada seorang pelayan Tuhan. Dengan demikian, kita tidak heran melihat begitu banyak perintah yang diberikan kepadanya (2 Tim 1:14; 2:1, 3, 7, 8, 14, 15, 16, 22, 23; 3:1, 14; 4:5, 9).16
Paulus mewakili Kristus Yesus. Frase ini dipakai 3 kali dalam ay. 1-2, selalu dengan urutan yang sama. Hanya Paulus yang menggunakan urutan ini, karena dalam tulisan Petrus, Yohanes, Yakobus dan Yudas, Yesus Kristus dipakai. Paulus sendiri menggunakan Yesus Kristus 86 kali sedangkan Kristus Yesus digunakannya 87 kali. Mungkin dengan Yesus Kristus dia berfokus pada hidup Yesus di dunia sebagai Mesias, sedangkan dengan Kristus Yesus dia mau menggarisbawahi status Kristus sebagai Oknum yang kedua dari Tritunggal.17
Melalui kehendak Allah – Klausa seperti ini juga digunakan di 1 Kor 1:1, 2 Kor 1:1, Efe 1:1 dan Kol 1:1. Kata dia (melalui) menegaskan bahwa kehendak Allah yang menentukan Paulus untuk pelayanan tersebut, bukanlah upaya Paulus. Lihat juga Kis 9:1-16, 1 Tim 1:12-17. Menarik membandingkan klausa ini dengan menurut perintah Allah di surat pertama. Pelayanan adalah kepercayaan dari Allah dan juga perintah, yang perlu ditunaikan. (2 Tim 4:5)
Demi janji kehidupan yang ada dalam Kristus Yesus – Kata kata (demi), yang biasanya diterjemahkan menurut, sedikit membingungkan artinya di sini, tetapi kata ini menyangkut tujuan. Jadi tujuan mengapa Paulus dijadikan rasul ada pada janji kehidupan ini, yaitu supaya dia memberitakannya. Jadi mungkin demi lebih jelas. Makna dari untuk memberitakan di TB benar. Paulus sering menggunakan frase dalam Kristus dan di sini jelas bahwa sumber dari hidup kekal yang dijanjikan ini adalah Kristus sendiri dan kesatuan kita dengan Dia.18
ay. 2 Kepada anakku yang kekasih, Timotius – Sesuai dengan apa yang kita lihat di Pendahuluan, Paulus di akhir hidupnya berfokus kepada hubungan kasih dengan Timotius. Bandingkan dengan 2 dan Titus 1:4, yang bicara hubungan dalam iman. Di sini hanya kasih (agapetos = Kekasih) yang dilihat. Lihat juga ay. 4.
Kiranya…ada padamu - Tidak ada kata kerja di ayat ini, tetapi menyertai di TB cukup akurat. Secara literal ayat ini berbunyi kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera kepadamu...dan membawa makna kiranya kasih karunia, dll., ada padamu.
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera – Pemberkatan ini persis sama dengan 1 Timotius 1:2. Pemberkatan ini adalah unik, karena hanya diberikan kepada Timotius. Kebiasaan Paulus dalam surat lain adalah kasih karunia dan damai sejahtera (Rom 1:7, 1 Kor 1:3, 2 Kor 1:2, Gal 1:3, dll.). Kasih karunia (Kharis) dan damai sejahtera (Eirene) bersumber pada pemberkatan yang Allah berikan kepada para imam, keturunan Harun, untuk diucapkan di Bilangan 6:24-27:
TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Kata kharis (kasih karunia/anugerah) menggambarkan kebaikan Allah kepada orang berdosa. Kata eirene (damai sejahtera), tentu bersumber dalam kata Ibrani shalom, yang secara umum menyangkut kesejahteraan, tetapi dalam Perjanjian Baru, biasanya menyangkut akibat keselamatan, di mana orang percaya mempunyai hubungan harmonis dengan Allah. Jadi, oleh karena bagian ini berbentuk pemberkatan, kedua unsur tersebut terkandung di sini. Keadaan sejahtera di harapkan, hanya karena ada damai dengan Allah, karena Kristus yang sudah memenangkannya.19 Tetapi juga harus diperhatikan bahwa istilah-istilah ini mencakup seluruh pemberitaan kita sebagai orang percaya. Kita menjadi selamat, kudus dan kuat melalui kasih karunia dan damai sejahtera, semua ini meringkas pengaruh keselamatan pada hidup kita sehari-hari.20
Kata eleos (rahmat) menyangkut belas kasihan dan pertolongan. Kemungkinan besar Paulus menggunakannya di sini karena Timotius melayani dalam situasi yang sangat menantang.21
Dari Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus – Sumber dari kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera tersebut adalah oknum pertama dan kedua dari Tritunggal. Ayat ini, dan masih banyak yang lain, adalah sangat meyakinkan mengenai Tritunggal. Jelas bahwa Paulus menganggap Kristus sederajat dengan Sang Bapa. Lihat juga Mat 28:19 di mana orang percaya dibaptis dalam nama (kata tunggal) Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Allah disebut Bapa ratusan kali di Perjanjian Baru. Istilah ini tentu kiasan yang menggambarkan Allah dalam bahasa yang jelas bagi manusia (Istilahnya: Anthropomorphis). Gambaran ini sangat indah, di mana Allah mengerjakan damai dengan kita melalui Kristus, sehingga kita diadopsi (Gal 4:5) olehNya, dijadikan ahli warisNya (Gal 4:6) dan mengalami perlindunganNya (Yoh 10:27-29), pemeliharaanNya (Mat 6:25-34) dan kasihNya (1 Yoh 3:1) yang tidak putus-putusnya.
Kesatuan kita dengan Kristus memberi hak kepada kita untuk berseru kepada Allah, ya Abba, ya Bapa (Rom 8:14-17, Gal 3:26-4:7), sama seperti Juruselamat kita (Yoh 20:17). Kata kyrios (Tuhan) sering dipakai sebagai sebutan hormat pada waktu itu, tetapi di dalam tulisan Paulus tentu menyangkut keilahianNya dan juga statusnya atas manusia, sebagai Yang harus ditaati.22 Lihat Rom 10:12, 1 Kor 2:8, 8:4-6, 1 Tim 6:14-15.23
ay. 3 Saya bersyukur kepada Allah – Kharin ekho (Lit: mempunyai anugerah/rasa berterima kasih) berarti saya berterima kasih/bersyukur. Sifat terus menerus24 menunjukkan bahwa Paulus selalu bersyukur. Lihat juga 12. Mengapa dia bersyukur lebih jelas kalau ikut aliran yang digambarkan berikut ini, dengan memperhatikan kata mengingat yang muncul 3 kali. Perhatikan juga bahwa Paulus meneruskan kiasan ini di ay. 6, di mana dia mengingatkan Timotius mengenai pentingnya mengobarkan karunianya.
Saya bersyukur kepada Allah, yang saya layani, sama seperti nenek moyang saya, dengan hati nurani yang murni,ketika dengan tidak berhenti-henti saya mengingat kamu dalam doa-doaku siang dan malam.Apabila saya mengingat air matamu, saya rindu melihat kamu, supaya sukacita saya penuh.Saya teringat pada iman sungguh-sungguh yang ada di dalamkamu, yang berada pertama-tama dalam nenekmu Lois dan ibumu Eunike dan saya sudah yakin, berada di dalam kamu juga.
Yang saya layani, sama seperti nenek moyang saya – Kata latreuo (layani) jarang dipakai Paulus dan sering terkait dengan penyembahan dan pelayanan pada Yahweh di Perjanjian Lama.25 Jadi cocok di konteks ini karena Paulus berkata bahwa pelayanannya kepada Yahweh adalah sama dengan nenek moyangnya. Poin ini penting sekali mengingat bahwa pengajar-pengajar sesat di Efesus adalah orang Yahudi, yang banyak main dengan silsilah-silsilah dan penyalahgunaan Hukum Taurat, dan yang menganggap ajaran itu lebih asli daripada Injil yang Paulus ajarkan. Dengan ini, Paulus tegaskan adalah apa yang dia lakukan 100% sesuai dengan Perjanjian Lama – Injil Paulus adalah penggenapan dari aliran, tujuan dan nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama. Kata layani bersifat terus menerus di masa kini,26 jadi walaupun Paulus terbelenggu di penjara, dia masih mengganggap bahwa dia melayani terus.
Dengan hati nurani yang murni – Soal hati nurani (syneidesis) muncul tiga kali di 1 Timotius ( 1 Tim 1:5, 19, 3:9), tetapi dalam surat yang kedua ini hanya muncul satu kali saja. Frase ini terikat pada cara dia melayani, yaitu Paulus melayani dengan penuh kesadaran bahwa Allah menilai dia dan dia berupaya menyenangkan hatiNya dalam segala hal. Hal ini tidak berarti Paulus tidak pernah bersalah (Rom 7:14-25), melainkan bahwa apabila bersalah dia mengakuinya, lalu bangkit dan melayani lagi (Fili 3:12-16). Hati nurani yang tidak murni adalah ciri khas pengajar sesat (1 Tim 1:6, 19-20).
Ketika dengan tidak berhenti-henti saya mengingat kamu dalam doa-doaku, siang dan malam – Ingat bahwa bagian ayat ini terikat pada bersyukur di atas. Dengan demikian kita lihat bahwa setiap kali dia mengingat Timotius dalam doa, Paulus bersyukur kepada Allah. Hal ini harus diingat dalam membaca surat ini, yang sarat dengan dorongan dan peringatan. Paulus tidak kecewa dengan anak rohaninya. Dia hanya mau supaya Timotius melayani dengan hati nurani yang murni.
Kata deesis (doa) menyangkut doa yang dinaikkan dari hati yang rindu sekali supaya Tuhan mendatangkan berkat/pertolongan rohani.27 Lihat kata ini di 1 Tim 2:1. Siang dan malam menyangkut waktu-waktu yang Paulus sisihkan secara khusus untuk berdoa.28 Kebiasaan menjadwalkan waktu untuk berdoa adalah biasa di antara kaum Farisi pada waktu itu, jadi mungkin hal ini tidak dibuang oleh rasul ini.29 Melihat semuanya ini, menjadi jelas bahwa Paulus tidak memikirkan Timotius sepanjang hari, tetapi pada waktu dia mendoakannya, dia mengingatnya dengan rasa syukur di hati.
ay. 4 Apabila saya mengingat air matamu, saya rindu melihat kamu – Ayat ini membuka hati Paulus kepada kita, di mana dia duduk di penjara yang gelap dan mengingat dengan sengaja30 air mata Timotius. Kemungkinan besar ini adalah reaksi Timotius yang terjadi terakhir kali ketika mereka berpisah, yang mungkin tercatat di 3. Lihat juga reaksi para penatua dari Efesus ketika mereka berpisah dengan Paulus di Kis 20:36-38.
Kata epipotheo (rindu) menyangkut kerinduan karena kasih besar.31 Sifat terus menerus32 menunjukkan sikap hati. Dia terus rindu sekali melihat anak rohaninya yang kekasih.
Supaya sukacita saya penuh – Boleh juga berbunyi supaya saya dipenuhi dengan sukacita. Intinya, Paulus rindu bertemu lagi dengan Timotius supaya dia boleh mengalami sukacita sebesar-besarnya. Hatinya perlu dihibur.
ay. 5 Saya teringat pada iman sungguh-sungguh yang ada di dalam kamu – Frase hypomnesin labon secara literal berbunyi saya menerima ingatan. Boleh berarti ada peristiwa yang mengingatkan Paulus mengenai Timotius, tetapi kemungkinan besar, seperti kita lihat tadi, Paulus dengan sengaja mengingat dia, dalam doanya, mengingat mukanya dan sekarang teringat kembali akan imannya.33 Kata anypokritos (sungguh-sungguh) berarti tidak munafik, yaitu iman Timotius bukan topeng, dia tidak berpura-pura. Imannya sungguh-sungguh/tulus ikhlas (TB). Lihat 5.
Yang berada pertama-tama dalam nenekmu Lois dan ibumu Eunike – Menarik melihat bahwa iman ini ada di dalam…berada di dalam…berada di dalam Timotius, nenek dan ibunya. Kata enoikeo (berada) secara literal menyangkut penghuni rumah, tetapi kalau dipakai seperti di ayat ini menyangkut sesuatu yang berakar di hati, yaitu “karakter inti kekristenan Timotius”.34 Iman menatap di dalam mereka. Nenek Timotius baru disebut di sini, tetapi ibunya dibicarakan juga di Kis 16:1. Kemungkinan besar Nenek ini adalah ibu dari ibunya, karena mereka disebut bersama.35 Dengan menyebut keluarganya Paulus mengingatkan Timotius bahwa dia pun mempunyai nenek moyang Yahudi yang setia kepada Allah.
Dan saya sudah yakin, berada di dalam kamu juga – Kata yakin di sini bersifat perfek,36 berarti sudah sangat yakin. Dia tidak meragukan Timotius!
- Apakah saudara dalam keadaan susah? Bisa bersyukur? Bisa melayani?
- Apakah ada yang saudara sudah muridkan? Apakah mendorong mereka terus?
- Apa kebiasaan saudara berdoa? Ada yang didoakan terus?
- Apakah iman saudara sungguh-sungguh? Apakah itu berakar di hatimu?
- Siapa yang sudah menjadi teladanmu di dalam Kristus? Apakah bersyukur?
TFTWMS -> 2Tim 1:2; 2Tim 1:1-2
TFTWMS: 2Tim 1:2 - Penerimanya: Timotius, Anakku Yang Kekasih PENERIMANYA: "TIMOTIUS, ANAKKU YANG KEKASIH" (2 Timotius 1:2a)
2a Kepada Timotius, anakku yang kekasih.
Ayat 2a. Paulus mengalamatkan sura...
PENERIMANYA: "TIMOTIUS, ANAKKU YANG KEKASIH" (2 Timotius 1:2a)
2a Kepada Timotius, anakku yang kekasih.
Ayat 2a. Paulus mengalamatkan surat itu: kepada Timotius, anakku yang kekasih. Dalam suratnya yang pertama, acuan awal kepada Timotius dimaksudkan untuk menegakkan otoritasnya: "anakku yang sah [otentik/asli] di dalam iman" (1 Tim. 1:2). Di sini, istilah itu lebih personal, lebih intim: "anakku yang kekasih."11"Kekasih" (ajgaphto÷ß, agapētos) adalah kata sifat dari kata khusus untuk "kasih" (ajga÷ph, agapē). Itu menggambarkan "orang yang sangat dicintai, disayangi, dikasihi, dijunjung, dihargai"12dan digunakan dalam Matius 3:17, di mana Allah berfirman, "Inilah Anak yang Kukasihi."
Pada waktu penulisan 2 Timotius, "anak kekasih" Paulus kemungkinan besar berada di Efesus. Banyak petunjuk di dalam teks itu menunjuk kepada kesimpulan ini: Pertama, Timotius "tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari [Paulus]" (1:15). Jika Timotius berada di Efesus (yang terletak di provinsi Romawi di Asia), ia tentunya akan sudah mengetahui hal ini. Kedua, Onesiforus, yang membantu Paulus di Roma, rupanya berasal dari Efesus (1:16-18). Paulus meminta Timotius untuk menyampaikan salamnya kepada keluarga Onesiforus (4:19), hal sederhana yang harus dilakukan jika Timotius berada di Efesus.
Selanjutnya, Timotius harus "[menghindari] omongan yang kosong" dari orang-orang manusia seperti "Himeneus" (2:16, 17). Surat pertama Paulus kepada Timotius menunjukkan bahwa Himeneus tinggal di Efesus (1 Tim. 1:19, 20). Keempat, ketika Timotius datang ke Roma, ia harus berhenti di Troas dan mengambil jubah Paulus (2 Tim. 4:13). Troas dan Efesus keduanya berada di provinsi Asia, dan Troas berada di salah satu rute yang lebih umum dari Efesus ke Roma. Kelima, Priskila dan Akwila berada setempat dengan Timotius (4:19). Pasangan ini pada titik tertentu menjadikan Efesus menjadi tempat tinggal mereka (Kisah 18:18, 19, 24-26; lihat 1 Kor. 16:19).
Keenam, Paulus mengirim Tikhikus ke Efesus (2 Tim. 4:12). Sebelumnya, Paulus pernah mempercayakan dia untuk membawa suratnya ke Efesus (Efe. 6:21). Ada kemungkinan yang kuat bahwa, ketika ia pergi ke Efesus, ia membawa surat itu kepada Timotius. Bahkan mungkin Paulus ingin Tikhikus menggantikan Timotius agar Timotius dapat pergi ke Roma (2 Tim. 4:9, 21). Ketujuh, pelbagai kesalahan dan pelbagai keburukan yang disebutkan dalam 1 Timotius yang berkaitan dengan Efesus sama dengan yang terdapat dalam 2 Timotius (2:16-18, 23; 3:5-7; 4:3, 4).
Bukti yang menumpuk itu membawa kita kepada kesimpulan bahwa Timotius kemungkinan besar masih berada di Efesus ketika Paulus menulis surat kedua kepada dia. Kita tidak tahu seberapa jauh Timotius telah mengalami kemajuan dalam memenuhi tugas-tugas yang diberikan oleh Paulus, tapi sekarang rasul itu ingin ia datang ke Roma.
ISINYA
Apakah tujuan Paulus dalam menulis 2 Timotius? Kita dapat menjawab bahwa ia ingin memberi kabar terbaru kepada Timotius mengenai situasinya, untuk membesarkan hati pengkhotbah muda itu, dan mengajukan beberapa permintaan kepada dia. Saat kita membaca himbauan yang urgen dari Paulus kepada Timotius untuk datang sebelum musim dingin dan untuk membawakan jubah, buku-buku, dan perkamennya, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan utamanya adalah agar Timotius datang ke sisinya Semua hal di atas kemungkinan adalah pelbagai faktor dalam tulisan Paulus; tapi bila kita mempertimbangkan surat itu secara keseluruhan dalam terang pelbagai keadaan yang ada, tampaknya ada tujuan yang lebih mendesak. Paulus sudah tua dan menghadapi kematian. Orang-orang Kristen sedang dianiaya dan dibunuh. Banyak yang berserakan seperti daun yang ditiup angin. Berbeda dengan itu, guru-guru palsu tampaknya berkembang subur. Waktunya sedang buruk dan akan bertambah buruk (3:1-5; 4:3, 4). Pertanyaan yang tampaknya ada di dalam pikiran Paulus adalah hal-hal ini:
"Akankah gereja bertahan hidup? "dan "Akankah injil terus diberitakan?"
Untuk memastikan hal itu akan terjadi, Timotius harus siap mengambil peran kepemimpinan. Meski sifat penakut Timotius sering dilebih-lebihkan, ia mungkin kurang memiliki keberanian seperti Paulus. Ia dan Paulus sepertinya membentuk tim yang baik karena Paulus berani, bahkan nekat, sementara Timotius mungkin lebih berhati-hati dan sensitif. Namun begitu, ketika Paulus tidak ada, Timotius harus terus melangkah ketika waktunya baik dan ketika waktunya tidak baik—ketika orang-orang mau mendengarkan dan ketika mereka tidak mau mendengarkan. Terlepas yang mana yang terjadi, ia harus siap untuk memarahi, menegur, dan menasihati (4:2-4). Untuk alasan ini, Paulus menulis, "Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" (1:7); "Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat.…" (2:1).
SALAM (2 Timotius 1:2b)
2b Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau.
Ayat 2b. Seperti kebiasaan surat-surat pada zaman itu, setelah itu muncul salam: Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita. Salam ini dirancang untuk memperkuat Timotius. Berkat-berkat yang tercantum itu dapat diringkas seperti ini: kasih karunia untuk orang-orang yang tidak berdaya, kasih karunia untuk orang-orang yang malang, dan kasih karunia untuk orang-orang yang tanpa harapan.
Berkat-berkat yang menakjubkan ini berasal dari "Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita." Menganggap Allah sebagai "Bapa" sorgawi kita adalah konsep Perjanjian Baru yang menonjol. Dalam Perjanjian Lama (tiga perempat isi Alkitab), Allah disebut "Bapa" delapan kali dalam tujuh ayat13dan diperbandingkan sebagai seorang bapak dalam tujuh ayat tambahan.14Dalam Perjanjian Baru (seperempat dari isi Alkitab), Ia disebut "Bapa" sekitar 250 kali. Yesus mengajar kita untuk berdoa, "Bapa kami yang di sorga" (Mat. 6:9).
Salam di sini adalah sama dengan yang terdapat dalam 1 Timotius 1:2, kecuali bahwa di sana Yesus disebut "Kristus Yesus, yang adalah pengharapan kita," sementara di sini Ia disebut "Kristus Yesus, Tuhan kita." "Tuhan" (Ku÷rioß, Kurios) menunjukkan Pribadi yang kita harus taati dan juga Pribadi yang memiliki kekuatan untuk melindungi dan menguatkan kita. Mungkin Paulus menyebut Yesus dengan cara ini untuk membesarkan hati Timotius.
BEBERAPA GARIS BESAR
Seperti semua surat pribadi, surat 2 Timotius sulit untuk dibuatkan garis besarnya. Isi surat itu mengalir dari pokok pikiran ke pokok pikiran lain, dan bagian-bagiannya saling tumpang tindih. Beberapa topik ditinggalkan, lalu belakangan dibahas kembali. Garis besar sederhana 2 Timotius berikut ini adalah upaya untuk menyoroti poin-poin penting:
SALAM (1:1, 2)
CATATAN PENUTUP: Salam, permintaan pribadi, dan ucapan syukur (4:9-22).15Berikut ini adalah garis besar lain untuk surat ini:
Pasal 1: Perintah untuk menjaga injil (lihat 1:14).
Pasal 2: Perintah untuk menderita bagi injil (lihat 2:3, 8, 9).
Pasal 3: Perintah untuk meneruskan injil (lihat 3:13, 14).
Pasal 4: Perintah untuk memberitakan Injil (lihat 4:1, 2).16
William Hendriksen menamakan garis besarnya untuk surat itu "Mengenai Ajaran Yang Sehat" dan menawarkan pembagian ini:
Pasal 1: Berpeganglah pada ajaran itu (lihat 1:13).
Pasal 2: Ajarkanlah ajaran itu (lihat 2:2).
Pasal 3: Tinggallah di dalam ajaran itu (lihat 3:14).
Pasal 4: Beritakanlah ajaran itu (lihat 4:2).17
Kita juga dapat mencari alur pemikiran yang terdapat di sepanjang surat itu. Misalnya, John R. W. Stott menulis bahwa tiga kali dalam surat singkat ini Paulus berkata kepada Timotius, su« de« (su de), yang dapat diterjemahkan "Tetapi mengenai kamu" (3:10, 14; 4:5).18Pengkhotbah muda itu harus berbeda dari contoh-contoh buruk yang Paulus sebutkan.
TFTWMS: 2Tim 1:1-2 - Pelajaran 1: Motivasi Ilahi Untuk Ketekunan PELAJARAN 1: MOTIVASI ILAHI UNTUK KETEKUNAN (2 Timotius 1:1, 2)
Paulus membuka 2Timotius dengan beberapa motivasi untuk penginjil supaya bertekun.
R...
PELAJARAN 1: MOTIVASI ILAHI UNTUK KETEKUNAN (2 Timotius 1:1, 2)
Paulus membuka 2Timotius dengan beberapa motivasi untuk penginjil supaya bertekun.
RENCANA ALLAH
Himbauan Paulus terhadap ketekunan didasarkan pada ketekunan itu sendiri yang merupakan rencana Allah. Paulus adalah "rasul1Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus"
(1:1a) Allah punya rencana untuk Paulus bahkan sebelum ia dilahirkan (Galatia 1:15, 16). Allah sudah tahu pendidikan awal dan lanjutan apa yang Paulus harus terima untuk melengkapi dia untuk tugas yang ada di dalam pikiran Allah bagi dia. Ketika Paulus menulis surat-suratnya itu, ia paham bagaimana penyediaan Allah bekerja di dalam kehidupan manusia, bila kita mau menyandarkan diri kita kepada Allah.2
JANJI ALLAH
Rencana Allah untuk Paulus mencakup pelbagai janji Allah. Ia adalah seorang rasul "berdasarkan janji kehidupan di dalam Yesus Kristus" (1:1b; NASB). Janji kehidupan itu harus mendorong timbulnya ketekunan, sebab janji itu menawarkan pembenaran untuk hidup, suatu "kehidupan yang baru" (Roma 5:18; 6:4; 2Korintus 5:17). Kehidupan ini tercermin di dalam tubuh kita dan diperlengkapi menuju kesalehan. Melalui Kristus kita bisa hidup secara berlimpah-limpah, sebab kita telah memiliki janji kehidupan yang ada sekarang ini dan yang akan datang (1Timotius 4:8). Kita punya harapan akan kebangkitan (Yohanes 5:29) dan kekekalan (2Timotius 1:10), karena kehidupan itu sendiri adalah kekal baik di dalam rencana Allah dan di dalam tujuan kita (Titus 1:1, 2; 3:4-7, khususnya ay. 7). Betapa suatu kehidupan yang indah! Seraya Paulus merasakan hidupnya sedang menyurut, janji ini tentunya bercahaya lebih terang setiap harinya!
Orang Kristen memiliki janji yang lebih banyak lagi daripada janji-janji yang berhubungan dengan kehidupan setelah kematian. Alasan lain untuk bertekun adalah adanya janji-janji berharga yang sekarang bisa Timotius peroleh sebagai "anak kekasih"3Paulus (1:2) melalui Allah dan Kristus. Pertimbangkanlah bagaimana kasih karunia dan kebaikan Allah yang berlimpah itu dicurahkan untuk kita. (Lihat bagan berikut ini.)
Paulus ingin Timotius mengerti bahwa ketekunan merupakan keharusan oleh karena rencana Allah dan oleh karena janji-janji Allah (dulu, sekarang, dan yang akan datang).
APAKAH YANG DIBERIKAN? APAKAH YANG DIPEROLEH?
KASIH KARUNIA (1TIM. 1:14; ROM. 5:15; 2KOR. 9:8-11; 2TIM. 2:1)........................... KEBERANIAN
RAHMAT (MAZ. 86:15; 145:8, 9; LUK. 1:78, 79; EFE. 2:4-6; 1TIM. 1:13)....................... PERBAIKAN
KEDAMAIAN (2TES. 3:16; 1PET. 1:2; FIL. 4:4-7)........................... PENGHIBURAN
SIAPAKAH YANG MEMBERIKANNYA?
ALLAH BAPA (MAT. 6:9; GAL. 4:6, 7), INGIN KITA MEMILIKI KEDEKATAN& KEPEDULIAN
YESUS KRISTUS TUHAN KITA INGIN KITA MEMILIKI KEYAKINAN PENYUCIAN PENGABDIAN
(KIS 2:36; YOH. 1:40, 41; 16:23, 24; MAT. 1:21; 1 YOH. 4:14; WHY. 1:5; LUK. 6:46; KOL. 3:17; KIS 17:24)
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Pau...
Penulis : Paulus
Tema : Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 67
Latar Belakang
Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap orang percaya; Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (2Tim 1:16). Dia menderita kekurangan sebagai seorang penjahat biasa (2Tim 2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (2Tim 1:15), dan sadar bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (2Tim 4:6-8,18; Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1TIMOTIUS"
Tujuan
Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat dari luar gereja dan adanya guru-guru palsu di dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia memelihara Injil, memberitakan Firman Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.
Survai
Dalam pasal 1; (2Tim 1:1-18) Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan tekun dan mengikuti teladannya.
Dalam pasal 2; (2Tim 2:1-26) Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk mengajarkannya kepada orang lain (2Tim 2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2Tim 2:3), melayani Allah dengan rajin dan memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2Tim 2:15), memisahkan diri dari mereka yang meninggalkan kebenaran rasuli (2Tim 2:18-21), memelihara kemurniannya (2Tim 2:22) dan bekerja dengan tekun sebagai guru (2Tim 2:23-26).
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan akan meningkat (2Tim 3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada Alkitab (2Tim 3:10-17).
Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (2Tim 4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil memohon Timotius datang dengan cepat (2Tim 4:6-22).
Ciri-ciri Khas
Lima ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan ke Damsyik.
- (2) Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan tujuan ilahi Alkitab (2Tim 3:16-17): Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2Tim 2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2Tim 2:2).
- (3) Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan karunia Allah" (2Tim 1:6), "janganlah malu" (2Tim 1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (2Tim 1:8), "Peganglah ... ajaran yang sehat" (2Tim 1:13), "peliharalah harta yang indah" (2Tim 1:14), "jadilah kuat oleh kasih karunia" (2Tim 2:1), "ikutlah menderita" (2Tim 2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2Tim 2:15), "hindarilah" (2Tim 2:16), "jauhilah ... kejarlah" (2Tim 2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang mendekat (2Tim 3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (2Tim 3:14), "beritakanlah Firman" (2Tim 4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (2Tim 4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (2Tim 4:5).
- (4) Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman (Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), jagalah iman itu dari pemutarbalikan dan kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang teguh.
- (5) Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (2Tim 4:6-8).
Full Life: 2 Timotius (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(2Tim 1:1-4)
I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18)
A. Mengobarkan Karunia Allah
...
Garis Besar
- Pendahuluan
(2Tim 1:1-4) - I. Pesan Paulus kepada Timotius
(2Tim 1:5-18) - A. Mengobarkan Karunia Allah
(2Tim 1:5-7) - B. Bersedia Menderita untuk Injil
(2Tim 1:8-10) - C. Teladan Paulus
(2Tim 1:11-12) - D. Peganglah dan Pelihara Kebenaran
(2Tim 1:13-14) - E. Sahabat-sahabat Paulus di Roma yang Setia dan Tidak Setia
(2Tim 1:15-18) - II. Tuntutan-Tuntutan Terhadap Hamba Tuhan yang Setia
(2Tim 2:1-26) - A. Jadilah Kuat oleh Kasih Karunia
(2Tim 2:1) - B. Percayakan Berita kepada Orang yang Dapat Dipercayai
(2Tim 2:2) - C. Bertahan Dalam Kesukaran
(2Tim 2:3-7) - 1. Sebagai Prajurit yang Baik
(2Tim 2:3-4) - 2. Sebagai Olahragawan yang Berdisiplin
(2Tim 2:5) - 3. Sebagai Petani yang Bekerja Keras
(2Tim 2:6-7) - D. Mati dan Menderita dengan Yesus Kristus
(2Tim 2:8-13) - E. Hindarilah Soal-soal yang Bodoh dan Mempertahankan Injil Dalam
Cara yang Tidak Tercela
(2Tim 2:14-26) - III.Peningkatan Kejahatan Terakhir yang Mendekat
(2Tim 3:1-9) - IV. Ketekunan Dalam Kebenaran
(2Tim 3:10-17) - A. Yang Dipelajari dari Paulus
(2Tim 3:10-14) - B. Yang Dipelajari dari Alkitab
(2Tim 3:15-17) - V. Beritakanlah Firman Allah
(2Tim 4:1-5) - VI. Kesaksian dan Pengarahan Paulus
(2Tim 4:6-18) - A. Kesaksian Perpisahan Paulus
(2Tim 4:6-8) - B. Pengarahan Pribadi untuk Timotius
(2Tim 4:9-13) - C. Sebuah Kata Peringatan
(2Tim 4:14-15) - D. Keyakinan tentang Kesetiaan Allah
(2Tim 4:16-18) - Penutup
(2Tim 4:19-22)
Matthew Henry: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu te...
- Surat yang kedua ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius dari Roma, ketika ia menjadi tahanan di sana dan nyawanya sedang terancam. Itu terlihat dari perkataan ini, “Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat” (4:6). Tampak bahwa waktunya untuk meninggalkan dunia ini, menurut perasaannya sendiri, tidaklah lama lagi, terutama mengingat orang-orang yang menganiayanya sudah begitu geram dan benci. Dan tampak bahwa ia sudah dibawa ke hadapan Kaisar Nero, yang disebutnya sebagai pembelaannya yang pertama, ketika tidak seorang pun membantu dia, tetapi semuanya meninggalkan dia (4:16). Para penafsir sependapat bahwa ini merupakan surat terakhir yang ditulis Rasul Paulus. Di mana Timotius berada ketika itu tidaklah pasti. Maksud dari surat ini agak berbeda dari surat sebelumnya, tidak menyangkut pekerjaannya sebagai pekabar Injil, melainkan lebih tentang pandangan dan perilakunya secara pribadi.
Galilah: 2 Timotius (Garis Besar)
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Ear...
Bibliografi
Arichea, D. C., & Hatton, H. A handbook on Paul’s letters to Timothy and to Titus. New York: United Bible Societies. 1995.
Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Literatur SAAT. 2008, 2014. Malang.
Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament. Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000.
George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994.
Grudem, Wayne. Systematic Theology, IVP, Leicester, 1994.
Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990.
Hiebert, D. Edmond. First Timothy, Moody, Chicago. 1957.
Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992.
Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992.
Lock, W. The Pastoral Epistles, International Critical Commentary, T&T Clark, Edinburgh, 1973.
MacArthur, John. The MacArthur Study Bible, Word, Nashville, 1997.
Metzger. Bruce. A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994.
Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word, Incorporated. 2000.
Newman Jr. Barclay M. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012
Robertson, A. T. Word Pictures in the New Testament. Nashville, TN: Broadman Press. 1933.
Silva, M. (Ed.). New International Dictionary of New Testament Theology and Exegesis (Second Edition. Grand Rapids, MI: Zondervan. 2014.
Spicq, Ceslas. The Theological Lexicon of the New Testament, Hendrickson, Massachusetts, 1994.
Stott, J. R. W. Guard the truth: the message of 1 Timothy & Titus. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1996.
Tenney, Merril C. New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961.
Van Neste, Ray 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.
Wallace, Daniel B. Greek Grammar Beyond the Basics. Zondervan, Grand Rapids, 1996.
Wenham, J.W. Elements of New Testament Greek. University Press, Cambridge. 1996.
Wood, D.R.W. dan Marshall, I. Howards (Ed)New Bible Dictionary 3rd ed. Leicester, England; Downers Grove, IL: InterVarsity Press.
Apendiks
Pentingnya Bahasa Yunani
Sebagai bahasa sumber dari Perjanjian Baru, Bahasa Yunani penting dimengerti bagi seseorang yang ingin menangani Firman Tuhan dengan baik. Tidak berarti kita harus menjadi mampu membaca bahasa ini, tetapi sangat membantu kalau kita mengerti arti kata-kata dan juga tata bahasa yang menentukan arti dari kalimat, paragraf dan wacana. Bahasa ini bukan bahasa ajaib, atau luar biasa – Itu hanya bahasa – Jadi kita tidak mencari pengetahuan yang tersembunyi, melainkan hanya pengertian akan fungsinya bahasa ini dalam kaitannya dengan terjemahan-terjemahan yang ada pada kita. Diusulkan supaya Anda jarang membacakan kata Yunani dalam khotbah/pengajaran, kecuali menolong pengertian orang.
Ejaan yang Digunakan di Tafsiran ini
Huruf-huruf Yunani tidak selalu ada yang mirip dalam Bahasa Indonesia, sehingga ejaan yang dipakai di tafsiran ini berfokus pada ucapan yang mirip, bukan pada kesempurnaan. Jadi huruf η dan ε menjadi e saja dan huruf ο dan ω menjadi o saja. Huruf χ dieja kh dan tafsiran ini mengikuti kebiasaan modern untuk mengeja υ sebagai y, seperti dalam kata hyper, kecuali dipakai bersama huruf vokal lain.
Istilah-Istilah Tata Bahasa
Istilah- istilah tata bahasa ini terdapat di Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru.520 Biasanya ada penjelasan singkat sesudah istilah disebut, tetapi kalau saudara mau melihat logika yang mendasarinya, lihatlah lagi penjelasan berikut.
Person/Orang
Bahasa Yunani adalah bahasa yang sangat spesifik tentang pembicara dan pendengar – Ada dijelaskan juga gender daripada orang.
Singular/Tunggal
- 1. Aku/Saya
- 2. Kau/Kamu/Anda
- 3. Dia
Plural/Jamak
- 1. Kita/Kami
- 2. Kalian
- 3. Mereka
Tense
Tense menyangkut waktu dan sifat daripada kegiatan/peristiwa.
Past/Masa Lalu – Ada empat macam yang biasanya dipakai:
Aorist = Masa lalu yang sederhana yang menekankan apa yang terjadi. Mis: Kemarin dia belajar.
1
Imperfek = Menjelaskan sesuatu yang terus-menerus, atau sedang terjadi di masa lalu. Mis: Kemarin, sementara dia sedang belajar…
Perfek (Sempurna) = Menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi dan sudah selesai/berhasil dengan juga menyangkut apa akibat/dampak daripada peristiwa tersebut. Mis.: Dia sudah belajar (yaitu, sudah punya kualifikasi untuk melakukan pekerjaannya)
Pluperfek = Hampir sama dengan Perfek, tetapi akibat/dampak kurang pasti.
Present/Masa Kini = Sesuatu yang terus-menerus terjadi di masa kini. Mis: Dia sedang belajar.
Future/Masa Depan = Sesuatu yang terjadi di masa depan. Mis: Dia akan/mau belajar.
Suara
Suara Menjelaskan siapa/apa yang berlaku.
Aktif = Fokus ada pada pelaku. Mis: Saya mengasihi Yesus.
Pasif = Fokus ada pada penerima/penderita. Mis: Saya dikasihi oleh Yesus.
Medium = Suara ini mirip yang Aktif tetapi lebih menekankan kelakuan pelaku. Mis: Saya yang selalu mencuci piring!
Modus
Modus menjelaskan sifat daripada kata kerja.
Indikatif menyampaikan fakta-fakta dan apa yang akan terjadi. Mis: Saya akan makan.
Imperatif adalah perintah atau permintaan. Mis: Makan!
Subjunktif menyampaikan kemauan yang kemungkinan besar akan terjadi. Sering dipakai dengan kata hina (supaya) menyatakan tujuan. Mis: Saya memasak supaya kamu bisa makan.
Optatif (Jarang dipakai) sangat mirip Subjunktif tetapi lebih diragu-ragukan. Sering digunakan dalam pemberkatan. Mis: Saya berdoa, kiranya kamu bisa makan.
Infinitif adalah kata kerja yang bersifat seperti kata benda dan bicara secara umum saja. Mis: Makan, itu baik.
Partisip
Partisip adalah kata kerja yang bersifat kata sifat benda, yaitu nomor, gender dan case (tidak dijelaskan di sini) sama dengan subyeknya. Pada dasarnya Partisip adalah kata kerja dan bisa diterjemahkan demikian.
Artikel
Artikel tidak ada dalam Bahasa Indonesia, tetapi artinya mirip dengan ini/itu, di mana sesuatu yang tertentu dimaksudkan. Misalnya di Kis 2 disebut dua kali bahwa orang percaya memecahkan roti, tetapi yang di ayat 42 mempunyai artikel, yang menandai pemecahan roti yang tertentu (perjamuan kudus) dan yang di ayat 46, tanpa artikel, bicara secara umum saja (makan bersama di rumah). Ada banyak contoh lain, jadi hal ini cukup penting dimengerti.
Berikut ada beberapa kombinasi tense, modus, suara yang dipakai di Perjanjian Baru.
Present Aktif Indikatif
Mis: Dia sedang menulis surat.
Present Medium Indikatif
Mis: Dia yang menulis surat itu.
Present Aktif Partisip
Mis: Dia sedang menulis…
Present Pasif Indikatif
Mis: Surat itu sedang ditulis.
Present Aktif Subjunktif
Mis: Dia memberi kertas supaya kamu boleh menulis surat. (Menyangkut harapan)
Aorist Aktif Indikatif
Mis: Tadi dia menulis surat
Perfek Aktif Indikatif
Mis: Dia sudah menulis surat itu. (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Imperfek Aktif Indikatif
Mis: Kemarin, ketika dia sedang menulis surat…
Aorist Pasif Indikatif
Mis: Itu sudah ditulis
Perfek Pasif Indikatif
Mis: Ada tertulis… (Dengan berfokus pada dampak daripada kegiatan itu)
Present Aktif Imperatif
Mis: Tolong tuliskan terus surat-surat itu. (kebiasaan yang diharapkan)
Aorist Aktif Imperatif
Mis: Tulis surat itu! (Kegiatannya penting, atau urgen)
Footnote
1 Banyak dari informasi di Pendahuluan persis sama dengan 1 Timotius, tetapi dipakai utuh di sini supaya tafsiran ini boleh berdiri sendiri.
2 Lihat pembahasan di Guthrie, D. Pastoral Epistles: An Introduction and Commentary. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1990. Jil. 14, hal. 19-68)
3 Ray Van Neste, 1 Timothy, ESV Study Bible, Crossway Bibles, Wheaton. 2008.Hal. 2324.
4 Van Neste, Hal. 2321.
5 Guthrie, Hal. 50 & Mounce, W. D. Pastoral Epistles. Dallas: Word Incorporated. 2000. Jil. 46, Hal. Lviii.
6 https://en.wikipedia.org/wiki/Saint_Timothy
7 Lea, T. D., & Griffin, H. P. 1, 2 Timothy, Titus. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1992. Jil. 34, Hal. 52 . Lihat juga Mounce, Hal. Lviii.
8 Merril C. Tenney, New Testament Survey, IVP, Grand Rapids, 1961. Hal. 7-8
9 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
10 http://www.unrv.com/government/roman-prisons.php
11 Knight, G. W. The Pastoral Epistles: a commentary on the Greek text. Grand Rapids, MI; Carlisle, England: W.B. Eerdmans; Paternoster Press. 1992. Hal. 57.
12 Lea, T. D., & Griffin, Hal. 62.
13 Knight, Hal. 57.
14 Bagan ini digunakan juga di Galilah 1 Timotius.
15 Mounce, Hal. 5. Hanya 4 surat di mana dia tidak menggunakan sebutan Rasul – Filipi, 1&2 Tesalonika dan Filemon.
16 Knight, Hal. 363.
17 D. Edmund Hiebert, Everyman’s Bible Commentary Second Timothy, Moody Press, Chicago, 1958. Hal. 22-23
18 Guthrie, Hal. 137-138
19 Lea & Griffin, Hal. 64. Knight, Hal. 66.
20 George, T. Galatians. Nashville: Broadman & Holman Publishers. 1994. Penjelasan pada 1 Tim 1:3
21 Knight, Hal. 66.
22 Knight, Hal. 68.
23 Penjelasan diambil dari Galilah 1 Timotius, Karena sama.
24 Present Aktif Indikatif
25 Hiebert, Hal. 29.
26 Present Aktif Indikatif
27 Arichea & Hatton, Hal. 45.
28 Knight, Hal. 367.
29 Mounce, Hal. 469.
30 Perfek tense bicara masa kini, dengan arti sengaja. Lihat Mounce, Hal. 470.
31 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Analytical lexicon of the Greek New Testament, Grand Rapids, MI: Baker Books. 2000. Lihat kata epipotheo.
32 Present Aktif Partisip
33 Knight, Hal. 368.
34 Guthrie, Hal. 141.
35 Knight, Hal. 369.
36 Perfek Pasif Indikatif
37 Mounce, Hal. 476.
38 Present Aktif Infinitif
39 Knight, Hal. 371.
40 Present Aktif Indikatif
41 MacArthur, Hal. 1875.
42 Mounce, Hal. 478.
43 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata deilia.
44 Knight, Hal. 371. Lihat juga Van Neste, Hal. 2338. # Ada Ahli-ahli lain yang menganggapnya bicara mengenai sikap manusia juga. Lihat Mounce, Hal. 477. Tetapi walaupun demikian, kita semua setuju bahwa kekuatan, kasih dan disiplin mental datangnya dari Allah.
45 Arichea & Hatton, Hal. 174.
46 Ibid, Hal. 174.
47 TB berbunyi tidak memperhatikan, tetapi kata melei lebih baik diterjemahkan mempedulikan. Lihat AYT – Tidak peduli dan BIS – Tidak mempedulikan.
48 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata sofronismos.
49 Hiebert, Hal. 36.
50 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epaiskhynomai.
51 Knight, Hal. 372.
52 Mounce, Hal. 480.
53 http://www.eyewitnesstohistory.com/christians.htm
54 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 190.
55 Aoris Aktif Imperatif
56 Knight, Hal. 373.
57 Ibid, Hal. 373.
58 Semuanya Aoris Aktif/Pasif Partisip
59 Maksudnya hanya menjadi tersangkut dalam pertanyaan-pertanyaan mengenai peran Allah dan manusia, tanpa menerima kekuatan yang seharusnya menjadi milik kita karena sadar bahwa Allah yang memegang kita.
60 Datif pada kata sifat kudus boleh instrumental (dengan/melalui) atau minat (kepada). Knight Hal. 374.
61 Knight, Hal. 374. Mounce, Hal. 482. Lea & Griffin, Hal. 191. Dll.
62 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata prothesis.
63 Knight, Hal. 374.
64 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 179.
65 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata faneroo.
66 Mounce, Hal. 484.
67 Friberg, T., Friberg, B., & Miller, N. F. Lihat kata epifaneia.
68 Ibid. Lihat kata katargeo.
69 Ibid, N. F. Lihat kata fotizo.
70 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tithemi.
71 Mounce, Hal. 92.
72 Ibid, Hal. 486.
73 Knight, Hal. 378.
74 Present Aktif Indikatif
75 Ibid, Hal. 378.
76 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata oida.
77 Perfek Aktif Indikatif.
78 Knight, Hal. 379.
79 Perfek Aktif Indikatif.
80 Ibid, Hal. 379.
81 Perfek Pasif Indikatif.
82 Mounce, Hal. 486.
83 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata dynatos.
84 ESV, NKJV, NASB, NIV, NRSV, NLT – Hanya versi-versi ini yang penulis lihat dan semua menulis able (mampu).
85 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 182.
86 Guthrie, Hal. 149.
87 Mounce, Hal. 489.
88 Present Aktif Imperatif.
89 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata hypotyposis. Lihat juga Knight, Hal. 381.
90 Aoris Aktif Indikatif.
91 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 184.
92 Ibid. Hal. 184.
93 Aoris Aktif Imperatif.
94 Mounce, Hal. 490.
95 Knight, Hal. 383.
96 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apostrefo.
97 Knight, Hal. 384.
98 Knight, Hal. 384
99 Aoris Aktif Optatif.
100 Lihat pembahasan di Mounce, Hal. 495.
101 Mounce, Hal. 495.
102 Guthrie, Hal. 154.
103 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata pollakis.
104 Ibid, lihat kata anapsikho.
105 Ibid, lihat kata halysis.
106 Mounce, Hal. 496.
107 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudaios.
108 Knight, Hal. 385.
109 Knight, Hal. 387.
110 Ibid, Hal. 387.
111 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 189.
112 Mounce, Hal. 503.
113 Knight, Hal. 388.
114 Mounce, Hal. 503.
115 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata endynamoo.
116 Knight, Hal. 389.
117 Istilahnya instrumental (alat/sarana) Lihat J. W. Wenham, The Elements of New Testament Greek, Cambridge Press, Cambridge. 1965. Hal 46.
118 Knight, Hal. 390.
119 Mounce, Hal. 506.
120 Aoris Medium Imperatif
121 Future Medium Indikatif
122 Aoris Aktif Imperatif.
123 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata strateuo.
124 Knight, Hal. 393.
125 Present Pasif Indikatif.
126 Knight, Hal. 393.
127 Mounce, Hal. 510.
128 Knight, Hal. 394.
129 Guthrie, Hal. 158-159.
130 Knight, Hal. 394.
131 Artikel dipakai kalau orang tertentu dibicarakan, agak seperti petani itu. Menurut makna, si petani, atau seorang petani yang dimaksudkan.
132 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata georgos.
133 Mounce, Hal. 510.
134 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kopiao.
135 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 195.
136 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 205.
137 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata noeo.
138 Present Aktif Imperatif.
139 Future Aktif Indikatif.
140 Mounce, Hal. 511.
141 Knight, Hal. 396.
142 Present Aktif Imperatif.
143 Knight, Hal. 397.
144 Ibid, Hal. 397.
145 Perfek Pasif Partisip.
146 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 206.
147 Stott, J. R. W. Guard the Gospel the message of 2 Timothy. Downers Grove, IL: InterVarsity Press. 1973. Hal. 61–62.
148 Mounce, Hal. 513.
149 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata kakopatheo.
150 Present Aktif Indikatif.
151 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata mekhri.
152 Mounce, Hal. 513.
153 Knight, Hal. 398.
154 Perfek Pasif Indikatif.
155 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 207.
156 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 199.
157 Van Neste, Hal. 2339.
158 MacArthur, Hal. 1877.
159 Knight, Hal. 400.
160 Mounce, Hal. 514-515.
161 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata tygkhano.
162 Knight, Hal. 400.
163 Knight, Hal. 401-402.
164 Aoris Aktif Indikatif.
165 Future Aktif Indikatif.
166 Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 209-210.
167 Present Aktif Indikatif.
168 Future Aktif Indikatif.
169 Mounce, Hal. 517.
170 Future Medium Indikatif.
171 Knight, Hal. 405.
172 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata apneomai.
173 Knight, Hal. 405.
174 Mounce, Hal. 517.
175 Antara lain, John Stott, D. Edmund Hiebert, Walter Lock, John MacArthur, dll.
176 TB, BIS dan AYT menerjemahkannya tidak setia…setia.
177 Present Aktif Indikatif.
178 Aliran dari penjelasan ini terdapat di Knight, Hal. 407.
179 Present Aktif Indikatif.
180 Mounce, Hal. 518.
181 Guthrie, Hal. 163.
182 Knight, Hal. 409.
183 Knight, Hal. 410.
184 Present Aktif Imperatif.
185 Mounce, Hal. 523.
186 Present Medium Partisip.
187 Knight, Hal. 410.
188 Metzger, Bruce, A Textual Commentary on the Greek New Testament, United Bible Societies, New York. 1994. Hal, 579.
189 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata logomakheo.
190 Ibid, lihat kata khresimos.
191 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata katastrofe.
192 Guthrie, Hal. 164.
193 Knight, Hal. 411.
194 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata spoudazo.
195 Aoris Aktif Imperatif.
196 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata paristemi.
197 Ibid, lihat kata dokimos
198 Friberg, Friberg & Miller, lihat kata anepaiskhyntos.
199 Ibid, lihat kata orthotomeo.
200 Mounce, Hal. 524-525.
201 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 206.
202 Knight, Hal. 412.
203 Present Medium Imperatif.
204 Friberg, Friberg & Miller, kata bebelos.
205 Knight, Hal. 413.
206 Mounce, Hal. 527.
207 Knight, Hal. 413.
208 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 208.
209 Mounce, Hal. 527.
210 Ibid, Hal. 528.
211 Perfek Aktif Infinitif
212 Knight, Hal. 414.
213 Friberg, Friberg & Miller, kata anatrepo.
214 Present Aktif Indikatif
215 Knight, Hal. 415.
216 Perfek Aktif Indikatif
217 Friberg, Friberg & Miller, kata ginosko.
218 Aoris Aktif Indikatif
219 Mounce, Hal. 529.
220 Present Aktif Partisip
221 Mounce, Hal. 529.
222 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
223 Aoris Aktif Imperatif
224 Mounce, Hal. 529.
225 Friberg, Friberg & Miller, kata megas.
226 Friberg, Friberg & Miller, kata skeuos.
227 Ibid, kata atimia.
228 Ibid, kata ekkathairo.
229 Future Medium Indikatif
230 Perfek Pasif Partisip
231 Friberg, Friberg & Miller, kata eukhrestos.
232 Perfek Pasif Partisip
233 Ibid, kata feugo.
234 Present Aktif Imperatif
235 Ibid, kata epithymia.
236 Present Aktif Imperatif
237 Knight, Hal. 421.
238 Ibid, Hal. 421.
239 Mounce, Hal. 533. Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 216. Lea, T. D., & Griffin, H. P. Hal. 220.
240 Friberg, Friberg & Miller, kata paraiteomai.
241 Present Medium Imperatif
242 Knight, Hal. 422.
243 Mounce, Hal. 534.
244 Present Aktif Indikatif
245 Knight, Hal. 422.
246 Friberg, Friberg & Miller, kata epios.
247 Mounce, Hal. 535.
248 Knight, Hal. 424.
249 Friberg, Friberg & Miller, kata prautes.
250 Ibid, kata antidiatithemi.
251 Van Neste, Hal. 2340.
252 Aoris Aktif Subjunktif. Lihat di bagian Apendiks.
253 Mounce, Hal. 537.
254 Friberg, Friberg & Miller, kata ananefo.
255 Knight, Hal. 425.
256 Perfek Pasif Partisip
257 Van Neste, Hal. 2341.
258 Present Aktif Imperatif
259 Future Medium Indikatif
260 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
261 MacArthur, Hal. 1878.
262 Knight, Hal. 429.
263 Future Medium Indikatif
264 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 221.
265 Mounce, Hal. 545.
266 Kutipan terdapat di Mounce, Hal. 177.
267 Knight, Hal. 431.
268 Friberg, Friberg & Miller, kata alazon.
269 Ibid, kata hyperefanos.
270 Mounce, Hal. 545.
271 Friberg, Friberg & Miller, kata blasfemos.
272 Lihat Mounce, Knight, Guthrie, Arichea & Hatton, Lea, Griffin & Hayne, Stott, Robertston – Semua mengganggap artinya Penghina.
273 Friberg, Friberg & Miller, kata apeithes (tidak taat).
274 Ibid, kata akharistos.
275 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 222.
276 Friberg, Friberg & Miller, kata anosios.
277 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
278 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 225.
279 Friberg, Friberg & Miller, kata diabolos.
280 Knight, Hal. 432.
281 Friberg, Friberg & Miller, kata akrates.
282 Mounce, Hal. 546.
283 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 223.
284 Mounce, Hal. 546.
285 Guthrie, Hal. 175.
286 Friberg, Friberg & Miller, kata propetes.
287 Ibid, kata tyfoo.
288 Present Aktif Partisip
289 Friberg, Friberg & Miller, kata morfosis.
290 Mounce, Hal. 547.
291 Perfek Medium Partisip
292 Friberg, Friberg & Miller, kata apotrepo.
293 Present Medium Imperatif
294 Van Neste, Hal. 2341.
295 Present Aktif Indikatif
296 Friberg, Friberg & Miller, kata endyno.
297 Penggunaan artikel dengan rumah-rumah, menandai rumah-rumah tertentu.
298 Mounce, Hal. 548.
299 Friberg, Friberg & Miller, kata aikhmalotizo.
300 Ibid, kata gynaikarion.
301 Ibid, kata soreuo.
302 Perfek Pasif Partisip
303 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 228.
304 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 225.
305 Present Pasif Partisip
306 Present Aktif Partisip
307 Friberg, Friberg & Miller, kata medepote.
308 TB, BIS dan AYT tidak menerjemahkannya. Boleh juga kalau begitu.
309 Guthrie, Hal. 176.
310 Present Medium Indikatif
311 Aoris Aktif Indikatif
312 Friberg, Friberg & Miller, kata kataftheiro.
313 Knight, Hal. 436.
314 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 227.
315 Knight, Hal. 436.
316 Mounce, Hal. 551.
317 Friberg, Friberg & Miller, kata prokopto.
318 Future Aktif Indikatif
319 Friberg, Friberg & Miller, kata anoia.
320 Future Medium Indikatif
321 Friberg, Friberg & Miller, kata ekdelos.
322 Mounce, Hal. 556.
323 Knight, Hal. 438.
324 Aoris Aktif Indikatif
325 Mounce, Hal. 556.
326 Knight, Hal. 439.
327 Friberg, Friberg & Miller, kata agoge.
328 Ibid, kata prothesis.
329 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 229.
330 Mounce, Hal. 557.
331 Mounce, Hal. 557.
332 Friberg, Friberg & Miller, kata hypomone.
333 Knight, Hal. 440.
334 Mounce, Hal. 558.
335 Knight, Hal. 440.
336 Guthrie, Hal. 179.
337 Friberg, Friberg & Miller, kata hypofero.
338 Ibid, kata ryomai.
339 Van Neste, Hal. 2341.
340 Mounce, Hal. 559.
341 Present Aktif Partisip
342 Knight, Hal. 440-441.
343 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 232.
344 Knight, Hal. 441.
345 Future Pasif Indikatif
346 Knight, Hal. 441.
347 Future Aktif Indikatif
348 Friberg, Friberg & Miller, kata planao.
349 Present Aktif Partisip
350 Present Pasif Partisip
351 Friberg, Friberg & Miller, kata meno.
352 Present Aktif Imperatif
353 Aoris Aktif Indikatif
354 Aoris Pasif Indikatif
355 Guthrie, Hal. 180.
356 Knight, Hal. 442-443.
357 Mounce, Hal. 563.
358 Aoris Aktif Indikatif
359 MacArthur, Hal. 1879.
360 Present Pasif Partisip
361 Knight, Hal. 444.
362 Ibid, Hal. 444.
363 Wallace, Hal. 313-314.
364 Knight, Hal. 449.
365 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 236.
366 Friberg, Friberg & Miller, kata elegmos.
367 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
368 Mounce, Hal. 570.
369 MacArthur, Hal. 1880.
370 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 236.
371 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 237.
372 TB yang dikutip.
373 Kata eimi bersifat subjunktif. Hina sering dipakai dengan kata kerja subjunktif untuk menyatakan tujuan. Bentuk bahasa ini disebut Klausa Tujuan (Purpose Clause)
374 MacArthur, Hal. 1871.
375 Van Neste, Hal. 2334.
376 Penjelasan ini dikopi dan disesuaikan dari Galilah 1 Timotius 6:11.
377 Friberg, Friberg & Miller, kata artios.
378 Ibid, kata exartizo.
379 Perfek Pasif Partisip
380 Knight, Hal. 451.
381 Stott, Hal. 105.
382 Mounce, Hal. 571-572.
383 Ibid, Hal. 572.
384 Friberg, Friberg & Miller, kata enopion.
385 Knight, Hal. 452.
386 Friberg, Friberg & Miller, kata epifaneia.
387 Ibid, kata basileia
388 Knight, Hal. 453.
389 Aoris Aktif Imperatif. Lihat Mounce, Hal. 572-573 dan Wallace, Hal. 720-721.
390 Artikel anaphoric dipakai, yaitu bicarakan Firman tertentu dalam apa yang baru dibicarakan. Itu sebabnya diterjemahkan Firman Itu. Dijelaskan di Wallace, Hal. 220, 314.
391 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 242.
392 Van Neste, Hal. 2342.
393 Mounce, Hal. 573.
394 Friberg, Friberg & Miller, kata eukairos.
395 Ibid, kata elegkho.
396 Ibid, kata epitimao.
397 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 240.
398 Mounce, Hal. 574.
399 Knight, Hal. 454.
400 Future Medium Indikatif
401 Friberg, Friberg & Miller, kata anekho.
402 Mounce, Hal. 574-575.
403 Ibid, Hal. 575.
404 Future Aktif Indikatif
405 Knight, Hal. 455.
406 Mounce, Hal. 575.
407 Friberg, Friberg & Miller, kata apostrefo.
408 Knight, Hal. 456.
409 Future Aktif Indikatif
410 Artikel tidak ada dalam bahasa tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
411 Knight, Hal. 456.
412 Friberg, Friberg & Miller, kata ektrepo.
413 Friberg, Friberg & Miller, kata nefo.
414 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 245.
415 Present Aktif Imperatif
416 Aoris Aktif Imperatif
417 Aoris Aktif Imperatif
418 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
419 Knight, Hal. 458.
420 Orang pertama, orang kedua dan orang ketiga adalah istilah gramatis menyangkut kata ganti orang. Kalau berbentuk tunggal, orang pertama adalah saya, orang kedua kamu/engkau, orang ketiga dia. Kalau jamak, orang pertama adalah kami/kita, orang kedua kamu/kalian dan orang ketiga mereka.
421 Knight, Hal. 458.
422 Present Pasif Indikatif
423 Robertson, penjelasan di 2 Tim 4:6.
424 MacArthur 1880.
425 Friberg, Friberg & Miller, kata analysis/analyo.
426 Mounce, Hal. 578.
427 Friberg, Friberg & Miller, kata afistemi.
428 Perfek Aktif Indikatif
429 Mounce, Hal. 579.
430 Friberg, Friberg & Miller, kata agonizomai.
431 Mounce, Hal. 579.
432 Knight, Hal. 459-460.
433 Artikel tidak ada dalam bahasa, tetapi fungsinya agak seperti ini, atau itu, menyangkut sesuatu yang tertentu, bukan yang umum saja.
434 D. Edmond Hiebert, Second Timothy, Moody Press, Chicago. 1958. Hal. 111.
435 Friberg, Friberg & Miller, kata tereo.
436 Ibid, kata loipos.
437 Ibid, kata apokeimai.
438 Earle, R. 2 Timothy. Dalam F. E. Gaebelein (Ed.), The Expositor’s Bible Commentary: Ephesians through Philemon, Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House. 1981. Jil. 11, Hal. 413.
439 Knight, Hal. 461. Robertson di 4:8 dan MacArthur, Hal. 1881.
440 Akan melepaskan bersifat masa depan, menyangkut keselamatan terakhir yang dijelaskan di Rom 8:23.
441 Stott, Hal. 114-115.
442 Future Aktif Indikatif
443 Mounce, Hal. 583.
444 Guthrie, Hal. 189.
445 Friberg, Friberg & Miller, kata agapao.
446 Perfek Aktif Indikatif
447 Aoris Aktif Imperatif
448 Knight, Hal. 464.
449 Mounce, Hal. 589.
450 Aoris Aktif Partisip
451 Hiebert, Hal. 116.
452 Mounce, Hal. 590.
453 Friberg, Friberg & Miller, kata egkataleipo.
454 Hiebert, Hal. 116.
455 Mounce, Hal. 590.
456 Knight, Hal. 465.
457 Mounce, Hal. 590.
458 Ibid, Hal. 590.
459 Present Aktif Indikatif.
460 Mungkin Gal 2:13 dianggap pengecualian, tetapi tidak demikian. Paulus tidak bermaksud menjelekkan namanya. Dia hanya menceritakan sesuatu yang terjadi. Apa yang dikatakan kepada Petrus lebih tajam di ayat 14, tetapi tentu tidak menyinggung, karena hal itu benar dan mengamankan Injil anugerah. Lihat 2 Pet 3:15.
461 Aoris Aktif Imperatif
462 Aoris Aktif Partisip
463 Aoris Pasif Partisip
464 Aoris Aktif Imperatif
465 Hal ini dijelaskan di Wallace, Hal. 640-645. Disebut Attendant Circumstance Participle (Partisip Keadaan Terkait). Partisip ini bergantung pada kata kerja lain.
466 Mounce, Hal. 591.
467 Lihat Epistolary Aorist (Aoris di Surat) di Wallace, Hal. 562-563.
468 Knight, Hal. 466.
469 Knight, Hal. 466.
470 Mounce, Hal. 592.
471 Knight, Hal. 476.
472 Mounce, Hal. 592.
473 (Bahasa Indonesia) TB, AYT, BIS. (Bahasa Inggris) ESV, NASB, NIV, NLT, NKJV.
474 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 251.
475 Van Neste, Hal. 2343.
476 Mounce, Hal. 593.
477 Knight, Hal. 467.
478 Mounce, Hal. 593.
479 Friberg, Friberg & Miller, kata apodidomi.
480 Future Aktif Indikatif
481 Knight, Hal. 467-468.
482 Present Medium Imperatif
483 Knight, Hal. 468.
484 Mounce, Hal. 594.
485 Aoris Aktif Indikatif
486 Lihat Mounce, Hal. 594.
487 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 255-256.
488 Knight, Hal. 469.
489 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
490 Friberg, Friberg & Miller, kata logizomai.
491 Aoris Pasif Optatif
492 Friberg, Friberg & Miller, kata paristemi.
493 Mounce, Hal. 596.
494 Friberg, Friberg & Miller, kata kerygma.
495 Knight, Hal. 470.
496 Friberg, Friberg & Miller, kata pleroforeo.
497 Mounce, Hal. 596.
498 Guthrie, Hal. 195.
499 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 256.
500 Friberg, Friberg & Miller, kata ruomai.
501 Future Medium Indikatif
502 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
503 Arichea, D. C., & Hatton, H. Hal. 256.
504 Future Aktif Indikatif
505 Lea, Griffin & Hayne, Hal. 257.
506 Friberg, Friberg & Miller, kata epouranios.
507 Friberg, Friberg & Miller, kata amen.
508 Mounce, Hal. 599.
509 Aoris Medium Imperatif
510 Knight, Hal. 475-476.
511 Friberg, Friberg & Miller, kata oikos.
512 Mounce, Hal. 600.
513 MacArthur, Hal. 1882.
514 Van Neste, Hal. 2343.
515 MacArthur, Hal. 1882.
516 Mounce, Hal. 601.
517 Knight, Hal. 477.
518 Mounce, Hal 601.
519 Knight, Hal. 478.
520 Barclay M. Newman Jr. Kamus Yunani – Indonesia Untuk Perjanjian Baru, Gunung Mulia, Jakarta. 2012. Hal. Ix-x.
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama Penuli...
GALILAH
Surat 2 Timotius
Simon Pyatt M.Th
Galilah – Tafsiran 2 Timotius
Oleh: Nama PenulisSimon Pyatt
Copyright © 20142019 Nama PenulisSimon M C Pyatt
Diterbitkan oleh:
Nulisbuku
www.nulisbuku.com
Penyunting: Michael J. Wewengkang S.Th; MAPC, dan Bung Kecil.
Desain Sampul: Nulisbuku
Soli Deo Gloria!
Pendahuluan Umum
Bahan ini dimaksudkan untuk membantu orang dalam persiapan pelajaran/khotbah ataupun penerjemahan Firman Tuhan. Harap tidak dibacakan di jemaat, karena dimaksudkan menjadi bahan penelitian, bukan khotbah/pelajaran.
Terjemahan Alkitab yang dipakai dalam seri Galilah ini, adalah terjemahan literal yang dibuat langsung dari versi bahasa Yunani Nestle Aland. Tujuannya bukan untuk mengganti versi-versi Bahasa Indonesia, atau pun untuk mengutamakan terjemahan literal. Terjemahan literal ini dimaksudkan untuk membantu orang melihat ciri-ciri khas bahasa Yunani, supaya lebih mudah diteliti.
Kalau kita ingin menangani ayat apa saja dari Firman Tuhan dengan baik, harus ada lima macam sudut pandang yang dipikirkan:
- Konteks di dalam Alkitab
- Konteks Sejarah
- Konteks di dalam Penulisan
- Pengertian Arti kata dan Tata Bahasa
- Penerapan Praktis
Konteks dalam Alkitab menyangkut peran ayat yang diteliti di dalam keseluruhan dari wahyu Allah. Jadi sebelum orang menyimpulkan sesuatu, penafsirannya harus dicek dengan bagian-bagian lain di Alkitab yang terkait dengan topik itu. Di buku pedoman ini akan sering dibaca referensi silang, supaya saudara dapat mengerti dan menerapkan dengan baik setiap bagian yang diteliti. Harap saudara mencari lebih banyak referensi.
Kalau kita ingin mengerti dengan benar apa yang dimaksudkan penulis, kita harus mengerti Konteks Sejarah. Langkah ini meneliti budaya setempat, penanggalan kitab, peristiwa sejarah yang mungkin berdampak, apa yang diketahui mengenai penulis dan tokoh-tokoh di dalam kitab tersebut. Di buku pedoman ini, sering akan ada referensi pada sejarah dan budaya.
Paling sering salah paham terjadi kalau orang hanya mendengar sebagian dari perkataan orang dan tidak mendengar keseluruhan dari wacananya. Hal ini juga mengakibatkan banyak salah paham, bahkan salah doktrin, kalau menyangkut penafsiran Firman Tuhan. Setiap ayat di Alkitab harus dimengerti menurut Konteks di dalam Penulisan. Sebelum bagian Firman Tuhan diteliti di buku ini, selalu akan ada garis besar, tema dan sub tema, supaya tidak mungkin lari dari konteks.
Pengertian Arti Kata dan Tata Bahasa juga sangat penting. Setiap bahasa mempunyai tata bahasa, muatan kata dan kiasan-kiasan yang cukup unik dan indah. Jadi kalau kita ingin menerjemahkan ataupun mengerti sebuah ayat, kita perlu mengerti struktur dan maksud dari bahasa sumber itu. Oleh karena itu, bahan ini menjelaskan muatan kata, arti kiasan dan juga secara sederhana menjelaskan tata bahasa. Kalau orang mau belajar lebih dalam mengenai tata bahasa Yunani, ada bagian Apendiks di belakang yang menyediakan penjelasan.
Allah tidak hanya menghendaki gerejanya mengerti Firmannya, Dia ingin supaya Firman itu mengubahkan kita. Oleh karena itu pengajaran Firman Tuhan harus ada Penerapan Praktis yang mengalir dengan alami dan tepat dari bagian yang dipelajari. Penerapan-penerapan di pedoman ini ditandai dengan lambang panah dan tidak dimaksudkan menjadi keharusan, melainkan usulan saja dan dorongan untuk saudara memikirkan penerapannya bagi jemaat.
Galilah!
Galilah: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dar...
Pendahuluan 2 Timotius1
Surat 2 Timotius adalah surat yang kedua dari kumpulan surat, yang disebut sebagai Surat-Surat Pastoral, yang terdiri dari 1 & 2 Timotius dan Titus. Surat-surat ini agak berbeda sifatnya daripada surat-surat lain, yang Paulus tulis kepada jemaat-jemaat.
Dari segi bahasa dan topik-topik yang muncul, jelas bahwa surat-surat ini bersifat sangat praktis, menyangkut pengaturan jemaat dan juga sangat akrab, karena Paulus bicara dengan dua orang yang dia anggap sebagai anak sungguhnya dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2, Tit 1:4). Surat-surat ini juga tidak terlalu menyinggung topik keselamatan, seperti yang lain, karena ditujukan kepada orang yang sudah lama melayani bersama rasul ini, dan sangat jelas mengerti Injil dan ajaran dasar.
Mulai pada tahun 1800an, perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keragu-raguan apakah memang Paulus yang menulisnya. Menurut penelitian akan argumentasi ‘ahli-ahli’ yang menganut pendapat tersebut, ‘bukti-bukti’ yang dipakai sangat rapuh dan sebenarnya bersumber dalam falsafah suatu gerakan pada waktu itu, yang meragukan keaslian dari banyak kitab. Namun demikian adalah sangat jelas dari sejarah bahwa memang Paulus yang menulisnya. Sampai abad yang kesembilan belas Masehi, tidak ada yang meragukan fakta ini. Jadi kurang masuk akal kalau orang mulai meragukannya pada 1800 tahun kemudian. Bahasa yang dipakai di surat ini sesuai dengan bahasa yang dipakai pada abad pertama dan sebelumnya di LXX (PL Bahasa Yunani). Doktrin sesat yang dikritik sesuai juga dengan apa yang dialami pada masa itu dan keakrabannya sesuai dengan hubungan yang jelas ada di antara Paulus dengan Timotius dan Titus. Jadi orang yang meragukan bahwa Paulus yang menulis surat ini, menolak sejarah yang tertulis di dalam Alkitab, menolak sejarah mengenai anggapan dari tokoh-tokoh sejarah gereja mula-mula dan juga mengabaikan bukti-bukti dari segi bahasa, yang jelas sesuai dengan masa itu.2
Seperti kita Lihat di Galilah 1 Timotius, surat tersebut ditulis oleh Paulus sesudah dia dibebaskan dari penjara pada tahun 62 Masehi.3 Menurut sejarah, sesudah dia dilepaskan, Paulus melayani dengan bebas selama beberapa tahun, baru dipenjarakan lagi di bawah kaisar Nero, lalu dibunuh beberapa waktu kemudian di sekitar tahun 64-67 Masehi.4 1 Timotius dan Titus ditulis pada waktu Paulus masih bebas, lalu 2 Timotius ditulis ketika dia sudah di penjara, dan kali ini, rupanya dia sudah tahu bahwa dia tidak lama lagi akan mati syahid. (2 Tim 4:6-8).
Paulus menulis kepada Timotius, yang sering disebut sebagai letnannya5 dan oleh Paulus sendiri dianggap sebagai anak sungguh yang kekasih dalam Kristus (1 Tim 1:2, 2 Tim 1:2). Supaya jelas, ada baiknya kalau kita melihat riwayat hidup Timotius di bagan waktu. Di surat pertama Timotius disebut mudah (1 Tim 4:12). Sebutan tersebut boleh dipakai sampai orang genap 30an tahun, jadi ahli-ahli Alkitab menganggap bahwa umurnya kira-kira 35 tahun pada waktu itu, yaitu 62-63 Masehi. Di surat yang kedua ini, dengan lewat beberapa tahun, dia mungkin 38-40 tahun. Memang sulit meneliti sejarah yang sudah ribuan tahu berlalu, jadi ada kemungkinan juga bahwa dia sedikit lebih muda.
Tahun | Umur | Peristiwa | Ayat |
45-46 | 18-19 | Menjadi percaya | Kis 14:6-23, 1Ti 1:2 |
49-51 | 22-24 | Bergabung dengan tim misi | Kis 16:1-3 |
50 | 23 | Dikirim ke Tesalonika | 1Tes 3:1-6 |
53-55 | 26-28 | Dikirim ke Korintus | 1Kor 4:17, 16:10-11 |
55 | 28 | Bersama Paulus dan Silas. | 2Kor 1:19 |
57 | 30 | Dengan Paulus lagi | Roma 16:21 |
62-63 | 35-36 | Pelayanan di Efesus | Filipi 1:1, 2:19-24, 1Tim 1:2-3 |
65-67 | 38-40 | Mengalami pergumulan | 2 Tim 1:6-7 |
69 | 42 | Dilepaskan dari penjara | Ib 13:23 |
97 | 70 | Dibunuh | Tradisi mengatakan bahwa Timotius dibunuh di Efesus waktu dia menantang orang-orang yang buat persembahan pada berhala. |
Kita lihat di Kisah Para Rasul bahwa ibunya Timotius adalah orang Yahudi, sedangkan ayahnya orang Yunani (Kis 16:1). Belum jelas apakah bapanya masih hidup pada waktu Timotius percaya, karena tidak disebut, tetapi ibunya dan neneknya berperan besar dalam pembentukannya, karena mengajar Perjanjian Lama kepadanya dan juga karena mereka adalah orang yang percaya Kristus (2 Tim 1:5, 3:15).
Sering dikatakan bahwa Timotius adalah seorang yang penakut, karena apa yang dikatakan Paulus kepadanya di 2 Tim 1:6-7. Sebenarnya, kalau melihat riwayat pelayanannya, anggapan ini sangat salah. Timotius ini, kemungkinan besar, menjadi percaya pada waktu Paulus pertama kali datang ke Listra, dalam perjalanan misi pertamanya (Kis 14:6-23). Lalu hanya beberapa tahun kemudian dia bersedia bergabung dengan tim misi, yang dalam perjalanan pertamanya, sudah dianiaya berulang-ulang (13:8, 45, 50, 14:5), sampai dilempari dengan batu (14:19). Apakah ini tindakan seorang penakut? Lalu ketika dia masih sangat mudah, dia siap diutus untuk menguatkan jemaat di Tesalonika dan tidak lama kemudian ke Korintus juga, tentu adalah suatu pelayanan yang sangat sulit. Tugasnya di Efesus adalah untuk menentang para pengajar sesat. Paulus yang mempercayakan tugas sangat sulit ini kepadanya, dan Paulus ini bukan orang yang mudah percaya orang lain, kalau mereka tidak berkomitmen (Kis 15:37-41). Kalau membaca di Ibrani, kita lihat bahwa Timotius dipenjarakan, tentu karena kesaksiannya dan menurut sejarah gereja, dia dilempari dengan batu sampai mati, karena dia berani menginjili sekelompok orang yang menyembah dewi Diana di Efesus.6 Orang ini bukan penakut!7 Kita lebih baik menganggap bahwa perkataan di 2 Timotius ini, menyangkut kelelahan/kejenuhan yang dialaminya, karena dia bertahun-tahun mengalami banting tulang pelayanan dan secara khusus banyak menentang pengajar-pengajar sesat di Efesus.
Suasana dari 2 Timotius sangat terpengaruh oleh keadaan Paulus. Seperti kita sudah perhatikan, Paulus dipenjarakan lagi, di bawah kaisar Nero dan kali ini tidak ada harapan bahwa dia mungkin dibebaskan. Dia Tahu dia tidak lama lagi akan dibunuh.
Kaisar Nero berkuasa pada tahun 54-68 Masehi. Pada awalnya dia memimpin dengan baik, tetapi oleh karena ibunya terus berupaya untuk menguasainya, Nero membunuh dia pada tahun 59. Makin lama makin tidak teratur kekaisarannya, sehingga pada tahun 64 Masehi, ketika ada kebakaran besar di kota Roma dan rakyat mau mempersalahkan Nero, dia mengalihkan tuduhan tersebut kepada umat Kristiani. Oleh karena orang percaya jauh berbeda dari orang Roma, ada kecurigaan yang muncul, sehingga tuduhan tersebut mudah dipercaya.8 Berdasarkan semuanya itu, Kaisar Nero mulai penganiayaan hebat terhadap orang percaya, di mana mereka diikat dalam kulit binatang, supaya diserang anjing liar, mereka disalibkan, bahkan ada yang dicelup dalam minyak dan digantung dan dibakar dalam kebun Nero pada malam hari, menjadi pelita-pelita baginya. Memang kejam dan makin gila kaisar ini!9
Nah, di tengah-tengah semuanya ini Paulus dan Petrus ditangkap dan akhirnya dibunuh. Paulus dan mungkin juga Petrus dibuang ke dalam satu penjara yang terkenal kejam, namanya penjara Mamertine. Letaknya 12 kaki di bawah tanah dan ukuran kamar tingginya 6 ½ kaki, lebarnya 22 kaki dan panjangnya 30 kaki. Penjara ini sangat gelap dan baunya buruk karena kotoran orang dan juga pipa kotoran kota lewat di samping dan ada pintu ke dalamnya, di mana orang yang mati boleh langsung dibuang ke dalam saluran kotoran kota! Orang yang ditahan di penjara ini, biasanya mati sendiri, atau kena hukuman mati.10
Membaca semuanya itu kita tidak heran melihat kesungguhan dan keurgenan Paulus. Kalau membaca 2 Timotius, orang paling merasakannya kalau membayangkan diri duduk di samping Paulus dalam tempat kecil, gelap dan berbau itu, dengan hanya ditemani Lukas, karena yang lain melarikan diri, atau melayani di tempat yang jauh. Lalu bayangkan air matanya ketika dia mengingat muka Timotius, yang dia kasihi sebagai anak sungguh. Bayangkan rasa gelisah di hatinya, karena dia tahu Timotius ini sudah bertahun-tahun diserang oleh pengajar-pengajar sesat, sehingga sekarang di menjadi jenuh dalam pelayanan. Bayangkan juga perasaan Paulus mengingat bahwa dia tidak lama lagi hilang kesempatan untuk membimbing Timotius. Itulah konteksnya 2 Timotius! Surat ini bersifat pribadi kepada Timotius dan tidak seperti surat pertamanya, karena tidak banyak menyangkut pengaturan gereja, atau pengajar-pengajar sesat. Paulus mau memberi pesan-pesan terakhir kepada anak rohaninya yang kekasih, untuk membangun, membangkitkan dan menguatkannya.
Bagi seorang pelayan Tuhan, surat ini menjadi alat perawatan yang sangat berguna, karena kadang-kadang kita semua perlu mengobarkan kembali karunia yang ada pada kita.
Jerusalem: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam
pendjara,jaitu dalam ...
SURAT KEDUA RASUL PAULUS KEPADA TIMOTEUS
KATA PENGANTAR
Dari surat ini, 1:8; 1:16-17 dan 2:9 tjukup njata bahwa ia ditulis dalam pendjara,jaitu dalam tahanan Paulus jang kedua di Roma. Tahanan ini djauh lebih berat dari jang pertama, dan Paulus jakin, bahwa ia akan diachiri dengan tumpahan darahnja sebagai kurban kepada Allah (4:6). Bdl. lagi Pil. 2:17 dan surat ini 4:7-8 dan 18. Surat ini djauh lebih bersifat pribadi daripada jang pertama. Tentang urusan-urusan dalam umat seperti pemimpinan umat-umat tidak dibitjarakan lagi. Hanja lagi tentang pemberantasan aliran adjaran-adjaran dan kesalehan jang tidak sehat dan jang menjimpang dari adjaran dan tjita-tjita Indjil. Kesan-kesan jang kita peroleh, ialah bahwa surat ini hampir melulu dimaksudkan untuk menabahkan hati (1:4) Timoteus, jang gelisah sebab Paulus ditangkap dan dalam tahanan kembali, dan oleh kesulitan-kesulitan jang dihadapinja dalam pekerdjaan-pekerdjaan di, Efesus. Ia rupanja kurang bersemangat untuk berdjuang, segan-segan berbitjara dan takut-takut terhadap pengadjar-pengadjar palsu, bimbang-bimbang dan kurang tegas dalam bertindak. Memang tubuhnja lemah dan banjak sakit. Paulus mengingatkannja akan rahmat Tuhan jang memberi pengertian dan memperkuat, akan penderitaan-penderitaan dan kurban Kristus bagi penielamatan dunia, dan djuga akan pendirian dan sikap serta semangat berkurban dirinja sendiri, sebagai pengikut dan pedjuang Kristus.
Achirnja Paulus minta supaja Timoteus selekas mungkin datang ke Roma, dan memberitakan bahwa ia telah menentukan wakil-wakilnja untuk beberapa wilajah: Tichikus sebagai pengganti Timoteus untuk Efesus, Krescens ke Galatia, Titus ke Dalmatia, dan menurut Tit. 3:12 Artemas untuk Kreta.
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) KETEKUNAN DALAM PELBAGAI PENCOBAAN (2 TIMOTIUS 1)
"Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuma...
KETEKUNAN DALAM PELBAGAI PENCOBAAN (2 TIMOTIUS 1)
"Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah" (2Timotius 1:8).
Ketekunan! Paulus menulis bahwa adalah mungkin bagi orang Kristen untuk tetap bertekun di dalam imannya di hadapan penganiayaan, pada saat dipenjarakan karena menjadi pengikut Kristus, dan di hadapan maut. Dalam 2Timotius, diri Paulus dipenuhi dengan perasaan ketika ia bicara tentang penderitaannya sendiri sebagai pemberita injil dan kemungkinan Timotius untuk ikut menanggung penganiayaan tersebut (1:8; 2:3; 3:12). Khususnya ketika ia datang ke Roma (4:9, 21).
Dalam pasal 1 Paulus memperlihatkan keprihatinannya terhadap banyaknya rintangan yang akan menghalang-halangi langkah Timotius pada hari-harinya yang akan datang. Jika Timotius tidak mempertahankan iman yang diberikan kepadanya melalui ibu dan neneknya (1:5), mengobarkan karunia yang diberikan kepada dia melalui Paulus (1:6), dan berpegang teguh kepada perkataan sehat yang diberikan kepada dia melalui Paulus dan Kristus (1:13), maka pelbagai pencobaannya itu akan membuat dia ketakutan (1:7), menyebabkan dia malu terhadap injil dan Paulus (1:8), dan mendorong dia meninggalkan Paulus seperti yang telah dilakukan oleh banyak orang lainnya.
Untuk mencegah terjadinya kemungkinan itu, Paulus meminta Timotius untuk bertekun. Ia mendasarkan himbauannya itu pada penunjukkan dirinya sebagai seorang rasul oleh kuasa ilahi (1:1, 2), pengalaman pribadi Paulus dan Timotius (1:3-7), kesakisan dan perintahnya sendiri (1:8-14), dan pelbagai contoh dari orang-orang yang tidak setia dan yang setia (1:1-18).
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS 1:1, 2
PENGANTAR
Paulus meninggalkan Timotius di Efesus ketika ia pergi ke Makedonia (1 Tim. 1:3). Mungkin ia kembali sebentar untuk mem...
2 TIMOTIUS 1:1, 2
PENGANTAR
Paulus meninggalkan Timotius di Efesus ketika ia pergi ke Makedonia (1 Tim. 1:3). Mungkin ia kembali sebentar untuk memeriksa pekerjaan di Efesus (1 Tim. 3:14, 15)— atau mungkin juga ia tidak kembali.
Bayangkan diri Anda berada dalam posisi Timotius, yang ingin sekali mendengar kabar dari mentor dan sahabatnya. Desas-desus bahwa mentornya telah ditangkap dan dibawa ke Roma menyebar luas. Lalu suatu hari seorang rekan kerja datang membawa surat dari Paulus. Dengan jari gemetar, Anda membuka surat tergulung itu dan mulai membaca. Kekhawatiran terburuk Anda menjadi kenyataan. Surat Paulus itu menceritakan pemenjaraan dan penderitaannya (2 Tim. 1:8, 12, 16; 2:3). Ia menulis tentang keadaannya yang ditinggalkan dan kesepian (1:15; 4:10, 11, 16). Jelas bahwa ia mengantisipasi akan dihukum mati (4:6). Yang paling menyentuh, bagaimanapun, adalah permohonannya yang mendesak: "Berusahalah supaya segera datang kepadaku" (4:9).
Kita dapat menyebut 2 Timotius sebagai "surat bernoda air mata." Di mana saya tumbuh, sebagian besar orang beranggapan "laki-laki sejati tidak menangis"—tapi "laki-laki sejati" dalam Alkitab menangis. Daud menangis (Maz. 69:3); Yeremia menangis (Yer. 9:1); Yesus menangis (Luk. 19:41; Yoh. 11:35; Ibr. 5:7). Bahkan kadang-kadang Paulus menangis. Ia melayani Tuhan "dengan mencucurkan air mata" (Kisah 20:19), ia menasihati gereja di Efesus "dengan mencucurkan air mata" (Kisah 20:31), dan ia memberitahu gereja Korintus, "Aku menulis kepada kamu dengan … mencucurkan banyak air mata" (2 Kor. 2:4). Saya tidak dapat membayangkan ia menuliskan12 Timotius tanpa beberapa tetes air mata membasahi pipinya. Ini adalah surat yang paling pribadi dan penuh emosi dari semua surat Paulus. Selanjutnya, saya tidak dapat membayangkan Timotius membaca surat ini tanpa air matanya menetes ke atas kata-kata di surat itu.
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) GARIS BESAR 2 TIMOTIUS
DAYTON KEESEE
I . Himbauan Untuk Ketekunan Dalam Pelbagai Pencobaan (Pasal 1)
A . Motivasi Ilahi Untuk Ketekunan (1:1, 2)...
GARIS BESAR 2 TIMOTIUS
DAYTON KEESEE
I . Himbauan Untuk Ketekunan Dalam Pelbagai Pencobaan (Pasal 1)
- A . Motivasi Ilahi Untuk Ketekunan (1:1, 2)
- B . Contoh-Contoh Ketekunan (1:3-7)
- C . Pelbagai Tantangan Terhadap Ketekunan (1:8-14)
- 1. Pelbagai Ujian Yang Bisa Menggoncang Ketekunan Kita (1:8)
- 2. Sumber-Sumber Untuk Memantapkan Ketekunan Kita (1: 8-10)
- 3. Teladan Untuk Mengokohkan Ketekunan Kita (1:11, 12)
- 4. Sumber Untuk Menggairahkan Ketekunan Kita (1:12)
- 5. Tugas Untuk Meringkas Ketekunan Kita (1:13, 14)
- D . Pilihan Mengenai Ketekunan (1:15-18)
II. Himbauan Untuk Mengikuti Teladan Dari Allah (Pasal 2)
- A . Pedoman Untuk Orang Kristen Yang Tabah (2:1-13)
- 1. Pedoman Digambarkan (2:1-8)
- 2. Pedoman Dicontohkan (2:9-13) a . Pelbagai Kekerasan Dan Alasan Bagi Penderitaan Paulus (2:9, 10) b . Kehandalan Juruselamat (2:11-13)
- B. Pedoman Dan Kesalahan Doktrin (2:14-18)
- C . Pedoman Dan Cara Hidup Orang Kristen (2:19-26)
III. Seruan Untuk Berjaga-Jaga Pada Hari-Hari Terakhir (Pasal 3)
- A . Jagalah Dirimu Dari Kerusakan Moral (3:1-9)
- B . Kekuatan Untuk Menjaga Dirimu Sendiri (3:10-17)
IV. Seruan Untuk Menyelesaikan Tugas Pelayana (Pasal 4)
- A . Perintah Yang Harus Dilaksanakan (4:1-8)
- 1. Kegunaan Perintah Itu (4:1)
- 2. Rencana Dan Prosedur Dalam Perintah Itu (4:2)
- 3. Persoalan Tentang Perintah Itu (4:3, 4)
- 4. Resep Untuk Menunaikan Perintah Itu (4:5)
- 5. Pola Yang Paulus Tetapkan Terhadap Perintah Itu (4:6-8)
- B . Beberapa Pribadi Dan Permintaan Pribadi (4:9-22)
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) 2 TIMOTIUS
PENGANTAR BAGIAN 1
Latar-belakang untuk kajian 2Timotius ini bertolak dari perasaan seorang prajurit tua terhadap anaknya dalam Injil. Da...
2 TIMOTIUS
PENGANTAR BAGIAN 1
Latar-belakang untuk kajian 2Timotius ini bertolak dari perasaan seorang prajurit tua terhadap anaknya dalam Injil. Dalam beberapa hal, latar-belakang ini serupa dengan saat yang sangat mengesankan dalam masa muda saya, ketika saya menonton dan mendengar seorang prajurit tua turun dari panggung karir militernya.
Kata-kata terakhir Jendral Douglas MacArthur dalam pidatonya di hadapan Kongres pada 19 April 1951 adalah:
Sewaktu saya menjadi tentara, yaitu sebelum datangnya abad [20] ini, hal itu merupakan penggenapan dari semua harapan dan impian masa kanak-kanak saya. Dunia ini sudah berkali-kali berubah sejak saya menyatakan sumpah di West Poin, dan sejak itu semua harapan dan impian itu lenyap, namun saya masih ingat refrain dari salah satu balada barak paling terkenal di masa itu, yang dengan gagahnya menyatakan bahwa prajurit tua tidak pernah mati; mereka hanya menghilang perlahan-lahan. Dan, seperti prajurit tua di dalam balada itu, saya sekarang mengakhiri karir militer saya dan hanya menghilang perlahan-lahan, seorang prajurit tua yang sudah berusaha untuk melakukan tugasnya sebagaimana Allah telah memberi dia cahaya untuk melihat tugas itu. Selamat berpisah.1
Betapa cocoknya pernyataan Jendral MacArthur itu jika diterapkan ke atas surat Paulus untuk anaknya dalam Injil, Timotius (1:2; 1Timotius 1:2). Tidak diketahui apakah Paulus tahu atau tidak bahwa itu merupakan pidato perpisahannya kepada Timotius dan kepada kita semua, namun ia, bahwa ia prajurit tua dalam Kristus, benar-benar tidak permah mati-ia hanya menghilang perlahan-lahan!
Meskipun kita tidak bisa duduk bersama Paulus untuk mendengar lebih terperinci lagi tentang pelbagai perjalanan misonarinya atau hari-hari terakhirnya di Roma. Namun ia tetap hidup terus dari abad ke abad. Ia telah menggugah semangat kita, membentuk pikiran kita, dan menghidupkan keinginan kita terhadap pelayanan Kristiani melalui kepribadiannya yang sangat kuat dan melalui pelbagai pengajaran yang Allah berikan!
Sewaktu saya menonton Jendral MacArthur menyampaikan pidato perpisahannya itu, saya masih ingat sepertinya ada suatu gumpalan yang menyumbat tenggorokan saya dan mata saya berkaca-kaca ketika saya merasa sedang ikut mengucapkan selamat jalan kepada seorang prajurit tua yang jelas sekali mencintai negeri yang juga saya cintai. Pembacaan yang cermat atas 2Timotius ditambah dengan kesadaran adanya luapan perasaan yang memenuhi epistle itu akan membuat orang bisa membayangkan air mata Paulus dan Timotius pada lembaran-lembaran asli epistle itu.
Dalam epistle itu jiwa manusia bisa digugah oleh hati Paulus, harapannya, kenangannya, dan pemberitaannya.
HATI PAULUS
Renungkanlah beberapa ungkapan yang ditulis oleh seorang prajurit tua Kristus di ambang kematiannya dalam penjara:
Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah "kepada Timotius, anakku yang kekasih: .…
"Aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Dan apabila aku terkenang akan air matamu "Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu (1:1-6).
Jadi janganlah malu "karena aku, seorang hukuman karena Dia, .…(1:8).
Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; .…(1:15)
Sebab itu, hai anakku, "Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus (2:1-3).
"tunaikanlah tugas pelayananmu! Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat (4:5, 6).
Berusahalah supaya segera datang kepadaku, ."(4:9). Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak seorangpun yang membantu aku, semuanya meninggalkan aku .…(4:16).
Berusahalah ke mari sebelum musim dingin .…(4:21).
Hati Paulus sudah pasti merasa terharu, dan air matanya sudah pasti jatuh berderai. Dua puluh abad kemudian orang-orang yang punya hati yang sama dengan dia merasakan keinginan yang sama yang berharap Timotius sudah berada di situ sebelum musim dingin tiba!
Ini merupakan epistle yang bersifat sangat pribadi! Paulus pernah sekali memakai namanya sendiri (1:1) dan mengatakan "I (aku)" sebanyak 28 kali. "Me (ku)" muncul 26 kali dalam surat itu, dan "my (ku)" digunakan 11 kali-membuat total semuanya 66 acuan yang mengacu kepada dirinya sendiri dalam empat pasal itu (83 ayat).
Ini merupakan epistle yang bersifat sangat pribadi bagi Timotius, karena menyebut namanya sekali (1:2) dan juga mengacukan dia sebagai "anakku yang kekasih" (1:2) dan "anakku" (2:1). Paulus mengacukan Timotius sebagai "engkau" 25 kali dan 2 kali sebagai "dirimu sendiri," lima kali mengatakan "milikmu." Sekitar 30 kali kata "engkau" dipahami dalam pernyataan yang berbentuk perintah. Paulus menambahkan "we (kita)" 6 kali, "us (kami)" 6 kali, dan "our (milik kita) 5 kali- membuat semuanya ada lebih daripada 80 acuan kepada Timotius dalam empat pasal!
Meskipun menghitung kata-kata memang meletihkan dan bersifat tekhnis, namun penghitungan itu memberi pernyataan yang sangat kuat tentang keinginan Paulus untuk berkomunikasi secara erat dengan "anaknya yang kekasih" dalam Kristus.
HARAPAN PAULUS
Kesulitan dan keprihatinan Paulus terjalin bersama di sepanjang epistle itu sebagaimana terlihat di sekitar kata-kata "seorang hukuman" (1:8), "dibelenggu" (2:9), dan "belenggu [di dalam penjara]" (1:16). Keadaannya pada waktu itu mengenali hal itu sebagai saat untuk menderita (1:12; 2:9, 12; 3:11, 12; 4:5). Itu bukan waktunya untuk merasa malu (1:8, 12, 16; 2:15), melainkan waktu untuk "bertahan," sebab Tuhan akan membebaskan (3:11; 4:17, 18). Itu merupakan waktu bagi orang Kristen untuk saling merespon dengan tekun (1:17; 4:9, 21). Sajian terakhir ini ditegaskan oleh kata-kata kunci dalam garis besar berikut ini: Paulus menghimbau Timotius untuk tabah di tengah-tengah pencobaan (pasal 1), untuk menjadi seorang prajurit yang baik (pasal 2), untuk menjaga dirinya sendiri (pasal 3), dan memperhatikan perintah Paulus untuk mencapai garis akhir, seperti yang Paulus sudah lakukan (pasal 4).
KENANGAN PAULUS
Dalam beberapa hal Paulus tampaknya dengan satu kaki berdiri di masa lalu dan satu kakinya lagi menapak di masa depan. Ia memandang dirinya sendiri sebagai seorang prajurit tua yang akan segera melangkah dari satu keadaan kehidupan strategis kepada kehidupan lainnya, yang akan lebih mulia.
Paulus mengingat (dan ingin Timotius untuk mengingat juga) dan mengenang leluhurnya (1:3), ibu dan nenek Timotius (1:5; 3:14, 15), waktu Paulus telah menumpangkan tangannya ke atas Timotius untuk melimpahkan "karunia Allah" (1:6), orang-orang yang telah menggagalkan dia (1:15; 2:17, 18; 4:10, 14-16), dan orang-orang yang telah menyegarkan dan membebaskan dia (1:16-18; 4:11, 17, 18). Paulus juga melihat ke depan untuk mengantisipasi. Ia mengantisipasi "hidup yang tidak dapat binasa" (1:10), mendapatkan keselamatan dalam Kristus (2:10), dan mahkota kebenaran (4:8) ketika Tuhan akan menyelamat-kan dia "masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga" (4:18).
PEMBERITAAN PAULUS
Di sepanjang epistle ini ada jalinan benang emas yang sudah tentu Paulus ingin Timotius memperhatikannya- tempat strategis firman Allah di dalam hidupnya. Ada 20 acuan yang diacukan kepada wahyu mulia dari sorga itu, yang dikenali dengan 15 ungkapan yang berbeda: "kehendak Allah" (1:1); "kesaksian Tuhan kita" (1:8;NASB); "injil" (1:8, 10); "standar perkataan yang sehat" (1:13; NASB); "Harta yang indah" (1:14); "injilku" (2:8); "firman Allah" (2:9); "perkataan kebenaran" (2:15); "kebenaran" (2:18, 25; 3:7, 8; 4:4); "iman" (3:8); "Kitab Suci" (3:15); "segala tulisan yang diilhamkan Allah" (3:16); "firman" (4:2); "ajaran sehat" (4:3); "proklamasi" (4:17; NASB).
Seorang penginjil yang mau melayani Allah dengan benar harus akrab dengan Alkitab! Hal ini bukan hanya ditegaskan oleh pelbagai istilah yang Paulus gunakan sebagai benang emas yang dipakai untuk mengikat bersama pokok-pokok pikiran itu, tetapi juga dengan daftar yang terjalin dengan nama orang-orang yang meninggalkan Paulus dan kebenaran:
- 1. Figelus dan Hermogenes (ditambah dengan semuanya yang ada di Asia) meninggalkan Paulus (1:15).
- 2. Himeneus dan Filetus, yang perkataannya aka "menjalar seperti penyakit kanker" (gangren; NASB), menyimpang (salah) dari kebenaran (2:17, 18; 1Timotius 1:20), merusak iman sebagian orang.
- 3. Beberapa orang memang harus dituntun sebab mereka "melawan." Mereka telah dijerat oleh setan da "ditawan oleh dia untuk melakukan kehendaknya" (2:25, 26; NASB).
- 4. "Masa yang sukar" dikemukakan karena adanya daftar pelbagai kejahatan yang menyeluruh. Manusia akan "selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran, "sebaliknya mereka aka "menentang kebenaran" (3:1-8).
- 5. "Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan," kata Paulus (3:13).
- 6. Beberapa orang ada yang tidak tahan terhadap "ajaran sehat," tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut nafsu mereka sendiri "akan memalingkan telinganya dari kebenaran" (4:3, 4).
- 7. Demas meninggalkan Paulus karena ia "telah mencintai dunia ini" (4:10).
- 8. Aleksander tukang tembaga telah banyak berbuat kejahatan terhadap Paulus dan "sangat menentang ajaran kita," sehingga Timotius diminta "waspada" (4:14, 15).
- 9. Paulus menyatakan bahwa "semuanya meninggalkan" dia pada waktu pembelaannya (4:16).
Dengan begitu banyaknya orang-orang dan lingkungan di sekeliling Paulus yang bersikap negatif, jahat, dan tidak adil (dan diperkirakan akan bertambah buruk pada hari-hari yang akan datang), maka tidak heran bahwa Paulus ingin Timotius untuk "mempertahankan standar ajaran sehat" (1:13; NASB) dan menjaga "harta yang indah" yang telah "dipercayakan" kepada dia (1:14).
PERPISAHAN PAULUS YANG SENTIMENTIL
Suasana sentimentil dari seorang prajurit salib yang sudah tua dan gagah berani melingkupi kata-kata penutup yang terilham itu. Kata-kata yang diberikan oleh Allah ini telah dipelihara untuk kita yang hidup dalam "hari-hari terakhir" ini ketika masa-masa yang menyedihkan akan tiba dan para penipu akan beralih dari jahat menjadi lebih jahat lagi (3:1, 13). Kata-kata itu mendorong kita untuk membaca dengan hati-hati, berpegang teguh dengan penuh perhatian kepada semua himbauan yang dinyatakan, setiap tantangan yang dikeluarkan, dan setiap peringatan yang ditulis. Keyakinan Paulus yang sedang diambang maut itu bisa menjadi milik kita, dan Pembebas dia dari segala pekerjaan jahat akan juga menyelamatkan kita "masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin" (4:17, 18). Kata-kata inilah yang mendasari pengkajian epistle ini!
Kita sudah terbiasa dengan nama-nama orang dan tempat yang Paulus singgung dalam 1Timotius. Sebelum kita mempelajari surat kedua yang dialamatkan kepada Timotius, marilah kita memperhatikan beberapa nama yang akan kita jumpai di dalam pelajaran ini.
NAMA-NAMA ORANG DI DALAM 2 TIMOTIUS
Aleksander Tukang Tembaga
"Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya" (4:14)
Paulus berkata bahwa orang ini sudah banyak melakukan kejahatan ke atas dia. (Mungkin ialah yang menyerahkan Paulus kepada penguasa, yang menyebabkan terjadinya penahanan terakhirnya.) Orang ini bisa jadi orang yang sama yang disebut dalam 1Timotius 1:20, namun disebutnya pekerjaan orang ini kelihatannya merupakan upaya untuk tidak mengacaukan dia dengan Aleksander lainnya. Paulus memperingatkan Timotius untuk waspada terhadap dia.
Akwila Dan Priska (atu Priskila)
"Salam kepada Priska dan Akwila .…" (4:19).
Paulus mengirim salam lewat Timotius kepada teman-teman dari Pontus ini. Paulus pernah bekerja-sama dengan Akwila dan Priskila isterinya (pembuat tenda) di Korintus, dan mereka pernah menemani Paulus ke Efesus. Mereka juga pernah diusir dari Roma, bersama orang-orang Yahudi lainnya, di bawah dekrit Klaudius.
Karpus
"Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu" (4:13).
Karpus adalah orang yang tinggal di Troas yang kepada siapa Paulus pernah menitipkan barang-barangnya ketika ia pergi ke Roma setelah penangkapannya yang kedua.
Klaudia
""Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara" (4:21).
Paulus mengirim salam dari seorang murid wanita di Roma ini kepada Timotius. Satu tradisi tak terilham berkata bahwa Klaudia adalah seorang gadis Inggris yang ayahnya, Raja Cogidubnus, memakai nama Tiberius Claudius. Pudes, yang disebut dalam ayat yang sama ini, kemungkinan adalah suaminya.
Kreskes
""Kreskes telah pergi ke Galatia .…" (4:10).
Rekan sekerja Paulus ini sudah pergi ke Galatia sebelum Paulus dihukum mati.
Daud
"Ingatlah ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku" (2:8).
Penyebutan Raja Daud merupakan pengingat bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, penggenapan generasi dari nubuatan Yahudi.
Demas
"Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika .…" (4:10).
Dalam Kolose 4:14 dan Filemon 24, Demas disebut sebagai rekan sekerja Paulus. Namun demikian, karena "telah mencintai dunia ini," ia berangkat ke Tesalonika, meninggalkan rasul itu di Roma ketika ia menantikan hukuman matinya.
Erastus
"Erastus tinggal di Korintus dan Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4;20).
Rekan sekerja Paulus ini berada di Korintus ketika Paulus menantikan hukuman matinya di Roma. Erastus sebelumnya pernah diutus ke Makedonia sebagai teman seperjalanan Timotius (Kisah 19:22). Bisa jadi ia adalah orang yang sama yang menjadi bendahara negeri Korintus, seorang mualaf yang dihasilkan Paulus (Roma 16:23). Nama Erastus terukir pada suatu bagian jalan raya di Korintus kuno yang dikenal sebagai "pavemen Erastus."
Ebulus, Pudes, Linus
"Berusahalah ke mari sebelum musim dingin. Salam dari Ebulus dan Pudes dan Linus dan Klaudia dan dari semua saudara" (4:21).
Murid-murid berkebangsaan Romawi ini menyalami Timotius lewat Paulus.
Eunike
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike"." (1:5).
Ibu Timotius, Eunike, adalah seorang Yahudi yang percaya yang tinggal di Listra. (Lihat Kisah 16:1.)
Himeneus dan Filetus
"Perkataan mereka menjalar seperti penyakit kanker. Di antara mereka termasuk Himeneus dan Filetus, yang telah menyimpang dari kebenaran dengan mengajarkan bahwa kebangkitan kita telah berlangsung dan dengan demikian merusak iman sebagian orang" (2:17, 18).
Guru-guru palsu ini sudah dihukum (lihat 1Timotius 1:20). Mereka mengajarkan bahwa kebangkitan sudah terjadi.
Yanes Dan Yambres
"Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji. Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan merekapun akan nyata bagi semua orang" (3:8, 9).
Dua penyihir di dalam istana Firaun ini menentang Musa (Keluaran 7:11). Paulus memberitahu Timotius bahwa di masa akan datang akan muncul orang-orang yang bobrok akalnya seperti kedua orang itu dan diperlukan tindakan yang keras terhadap mereka.
Lois
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike"." (1:5).
Lois, seorang Yahudi yang percaya, adalah nenek Timotius. Kepada Timotius Paulus memuji Lois sebagai sebuah teladan iman.
Lukas
"Hanya Lukas yang tinggal dengan aku"." (4:11).
Tabib yang dicintai ini (Kolose 4:14) adalah penulis dari salah satu kisah injil sinoptik dan Kitab Kisah. Lukas ikut berpegian bersama Paulus (Filemon 24) dan merupakan satu-satunya teman Paulus ketika Paulus mendesak Timotius untuk segera ke Roma sebelum datangnya hukuman mati rasul itu.
Markus
""Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku" (4:11).
Markus, penulis dari salah satu Injil sinoptik dan keponakan Barnabas, pernah menemani pamannya dan Paulus pada perjalanan misionari yang pertama. Ia lalu ditolak oleh Paulus sebagai teman seperjalanan pada perjalanan misionari yang kedua sebab ia pernah meninggalkan perjalanan yang pertama ketika tim itu sedang bersiap-siap untuk memulai pekerjaan mereka di Galatia. Namun begitu, ketika Paulus merenungkan hukuman matinya, ia mendesak Timotius untuk membawa Markus kepada dia sebab Markus berguna bagi pelayanannya.
Musa
"Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji" (3:8).
Kepada Timotius Paulus menyinggung tentang Musa sebagai seorang pemimpin umat Allah yang sudah menahan perlawanan dan tipu-daya licik yang dilakukan Yanes dan Yambres, tukang sihir di istana Firaun. Timotius juga akan menghadapi orang-orang jahat di dalam pekerjaannya untuk Tuhan.
Onesiforus
"Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu menjumpai aku di dalam penjara" (1:16).
"Salam kepada Priska dan Akwila dan kepada keluarga Onesiforus" (4:19).
Orang Kristen dari Efesus ini sudah berusaha mencari, menemukan, dan menolong Paulus di Roma.
Persahabatannya dengan Paulus bisa jadi harus dibayar dengan nyawanya, sebab Paulus mengirim salam dan berdoa semoga rahmat Allah turun ke atas "keluarga Onesiforus," bukannya "Onesiforus dan keluarganya."
Figelus dan Hermogenes
"Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes" (1:15).
Paulus menyinggung tentang guru-guru palsu yang berada di tengah-tengah mereka di Asia yang sudah berpaling dari ajaran rasul itu.
Titus
""Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia" (4:10).
Titus merupakan teman sekerja Paulus. Oleh sebab hukuman matinya yang sudah di depan mata, Paulus lalu memberitahu Timotius bahwa ia sudah mengutus Titus ke Dalmatia (sebuah propinsi Ilirikum, sekarang ini adalah Albania).
Trofimus
""Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4:20).
Rekan sepelayanan Paulus ini jatuh sakit dan ditinggalkan di Miletus. Fakta bahwa Paulus punya kuasa untuk menyembuhkan tetapi ia tidak menyembuhkan sahabatnya itu adalah suatu kesaksian yang kuat sekali bahwa tujuan dari segala mujizat Perjanjian Baru adalah untuk meneguhkan pemberitaan Firman ilahi. Sekali sudah diteguhkan, Firman itu tidak lagi membutuhkan peneguhan. (Lihat Yohanes 20:30, 31.)
Tikhikus
"Tikhikus telah kukirim ke Efesus" (4:12).
Orang Kristen dari Asia Kecil ini menemani Paulus dari Yunani sampai Yerusalem dan diutus oleh Paulus untuk menyampaikan surat-surat ke Efesus, Kolose, dan Filemon. Kelihatannya, ia merupakan orang yang mengajar jemaat Kolose dan orang yang mencari bantuan Paulus dalam menghadapi bidah di Kolose yang terjadi belakangan. Namanya disinggung dalam Kisah 20:4; Efesus 6:21; Kolose 4:7; 2Timotius 4:12; dan Titus 3:12.
NAMA-NAMA TEMPAT DI DALAM 2 TIMOTIUS
Antiokhia, Ikonium, dan Listra
"Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari padanya" (3:11).
Pada perjalanan misionari yang pertama, Paulus dan Barnabas pernah memberitakan injil di kota-kota tersebut. Antiokhia di Pisidia tidaklah jauh dari Ikonium dan Listra, yang terletak di Likaonia (suatu wilayah yang sekarang ini ada di Turki).
Asia
"Engkau tahu bahwa semua mereka yang di daerah Asia Kecil berpaling dari padaku; termasuk Figelus dan Hermogenes" (1:15).
Efesus terletak di propinsi Romawi ini. Paulus berkata bahwa semua orang di Asia telah berpaling dari dia.
Korintus
"Erastus tinggal di Korintus"." (4:20).
Korintus adalah sebuah kota di Akhaya. Paulus pernah meninggalkan Erastus di situ oleh sebab hukuman mati rasul itu sudah di depan mata.
Dalmatia
""Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia" (4:10).
Paulus sudah mengutus Titus ke Dalmatia, sebuah propinsi Ilirikum, untuk meneruskan pekerjaan mereka oleh sebab kematian Paulus di tangan kerajaan Romawi sudah dekat.
Galatia
""Kreskes telah pergi ke Galatia"." (4:10).
Paulus telah mengutus Kreskes untuk bekerja dengan jemaat-jemaat di Galatia, sebuah propinsi yang penting di Asia Kecil. Ia harus melanjutkan pekerjaan di situ oleh sebab kematian rasul itu sudah di depan mata.
Miletus
""Trofimus kutinggalkan dalam keadaan sakit di Miletus" (4:20).
Di kota yang terletak di Asia ini, Paulus meninggalkan Trofimus, rekan sekerjanya, dalam keadaan sakit ketika ia melanjutkan perjalanan terakhirnya ke Roma.
Tesalonika
"Karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika"." (4:10).
Demas pergi ke sebuah kota di Makedonia ketika ia meninggalkan Paulus.
Troas
"Jika engkau ke mari bawa juga jubah yang kutinggalkan di Troas di rumah Karpus dan juga kitab-kitabku, terutama perkamen itu" (4:13).
Paulus memberitahu Timotius bahwa ia telah meninggalkan jubah, kitab-kitab, dan perkamen di kota pelabuhan Asia ini. Ia ingin Timotius segera ke Roma dengan membawa barang-barang itu kepada dia sambil juga membawa Markus yang akan diberi tugas (4:11-13).
GARIS BESAR 2 TIMOTIUS ED SANDERS
Pasal 1
I . Paulus mendorong Timotius di dalam pelayanannya.
- A . Ucapan syukur Paulus untuk Timotius (1:1-5)
- B . Mengingatkan Timotius untuk "mengobarkan" karunia Allah yang ada padanya (1:6, 7)
- C . Meminta Timotius untuk ambil bagian di dalam penderitaan untuk injil (1:8-12)
- D . Mendorong Timotius untuk memelihara ajaran, iman, dan kasih yang sehat (1:13, 14)
- E . Mengingatkan Timotius bahwa Figelus dan Hermogenes, dan yang lainnya di Asia sudah berpaling dari Paulus (1:15)
- F . Mengingat kebaikan hati Onesiforus di Roma dan pelayanannya yang luar biasa di Efesus (1:16)
Pasal 2
II. Timotius didesak untuk menyampaikan ajaran yang ia terima kepada guru-guru yang setia.
- A . ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik (2:1-4)
- B . Berlomba sebagai seorang atlit (2:5)
- C . Mengantisipasi upah dari Tuhan sebagaimana seorang petani mengantisipasi hasil panen (2:6:13)
- D . Para pendengar perlu diingatkan bahwa Allah itu tetap setia (2:14)
- E . Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci (2:15, 16)
- F . Himeneus dan Filetus sudah sesat (2:17-19)
- G . Pekerja Kristen adalah perabot di dalam rumah Allah (2:20, 21)
- H . Kebenaran dan kelemah-lembutan harus dikejar supaya guru-guru palsu bisa secara efektif dikoreksi (2:22-26)
Pasal 3
III. Masa-masa yang sukar pasti datang
- A . Banyak orang akan mengaku sebagai pelayan Allah, sementara secara konstant mereka bertumbuh semakin bobrok (3:1-7)
- B . Yanes dan Yambres yang menentang Musa (3:8, 9)
- C . Paulus ditentang di Antiokhia, Ikonium, dan Listra (3:10, 11)
- D . Penentangan merupakan bagian dari semua orang yang setia (3:12)
- E . Kitab Suci yang diilhami Allah melengkapi orang dengan apa yang diperlukan untuk melawan kesalahan (3:13-17)
Pasal 4
IV. Paulus menugasi Timotius untuk melakukan tugas seorang pemberita injil dan meminta dengan sangat agar ia bergabung dengan Paulus di Roma.
- A . Tetap setia dalam mengajar dan mengoreksi (4:1-5)
- B . Karir Paulus yang setia sudah akan berakhir; upahnya adalah pasti (4:6-8)
- C . Timotius harus segera datang, dengan membawa Markus. Kecuali Lukas, semua orang telah diutus untuk melakukan tugas baru (4:9-18).
- D . Salam dikirimkan dengan permohonan kepada Timotius untuk bergegas (4:19-22).
AYAT-AYAT KUNCI DENGAN TOPIK-TOPIK DI DALAM 2 TIMOTIUS
Pasal 1: 5 Pusaka di dalam Tuhan; 8 Penderitaan; 12 Pernyataan Paulus
Pasal 2: 3 Kecukupan Sebagai Seorang Prajurit Yang Baik; 15 Bertekun Sebagai Pekerja Allah; 22 "Jauhilah" dan "Kejarlah"
Pasal 3: 2-5 Pada Hari-Hari Terakhir; 12 Penganiayaan; 16, 17 Pengilhaman Kitab Suci
Pasal 4: 2 Beritakanlah Firman; 3, 4 Berpalinglah; 6 Kematian sudah dekat; 7, 8 Kesetiaan; 8 Sebuah Mahkota; 17, 18 Keberadaan Dan Pembebasan Dari Tuhan; 21 Datanglah Sebelum Musim Dingin
2 TIMOTIUS SELAYANG-PANDANG
Timotius didorong oleh Paulus (1) untuk tetap teguh menghadapi penganiayaan, (2) untuk membagi Injil dengan orang-orang yang setia, (3) untuk menentang guru-guru palsu, (4) untuk menghindari diskusi yang tak ada manfaatnya, (5) untuk bersandar kepada Firman Allah yang terilham yang maha mencukupi, dan (6) untuk datang dan melayani Paulus di hari-hari terakhir rasul itu.
Catatan Akhir:
- 1 General Douglas MacArthur, "General MacArthur's Message to Congress" (Wichita, Kan.: Defenders, 1951), 6.
- 2 Lihat catatan kapa pengantar 1Timotius di halaman 4 dan 5 dalam serial edisi "1, 2Timotius & Titus."
- 3 Ronald A. Ward, Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 131.
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Lihat komentar 1Timotius 1:1 tentang tiga susunan nama para rasul dalam Perjanjian Baru di dalam pelajaran "1, 2Timotius &...
Catatan Akhir:
- 1 Lihat komentar 1Timotius 1:1 tentang tiga susunan nama para rasul dalam Perjanjian Baru di dalam pelajaran "1, 2Timotius & Titus" ini.
- 2 Pemberontakan Paulus (sebagai Saulus dari Tarsus; lihat Kisah 7:5, 8- 8:1, 2; 26:9-11) merupakan argumentasi klasik yang menentang Calvinisme. Meskipun Allah punya rencana untuk Paulus sejak kelahirannya, namun pemberontakan Saulus dan pembunuhan orang-orang Kristen sudah pasti menggemakan hal ini bahwa Paulus punya kehendaknya sendiri dan menjalankan kehendaknya itu untuk menentang umat dan rencana Allah. Betapa bersyukurnya kita jadinya bahwa Allah memberi Saulus, sang penganiaya, kesempatan untuk bertobat dan menjadi Paulus, rasul Kristus yang saleh "oleh kehendak Allah!"
- 3 William Hendriksen berkata, "Paulus mengalamatkan suratnya 'kepada Timotius, anakku yang kekasih.' Band. 2Tim. 2:1; 3:14. Sebagai … seorang anak yang berhutang kehidupan jasmaninya kepada bapak duniawi .… Selain itu, istilah yang menunjukkan perasaan kasih itu merupakan hal yang biasa di bibir orang yang, saat sedang menghadapi kematian, … meninjau seluruh hubungan masa lalunya dengan sahabat muda dan penolong yang sangat ia kasihi yang dalam sebagian besar kehidupnya bercampur dengan kehidupannya sendiri" (A Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus [London: The Banner of Truth Trust, 1964]. 224).
- 4 Doa, permohonan (Yun.: deesis)- "… perlu, kemelaratan … mencari, meminta, memohon dengan sangat … permintaan yang diucapkan oleh manusia kepada Allah … Yak. 5:16; 1Pet. 3:12 … Kisah 1:14 … 1Tim. 2:1 .…" Kata Yunani yang berbeda menentukan sifat permohonan kita: "… deesis memberi keutamaan terhadap ungkapan kebutuhan pribadi, proseuche terhadap unsur kesetiaan; enteuxis terhadap keyakinan seperti seorang anak kecil, dengan menaikkan doa sebagai percakapan hati dengan Allah" (C. G. Wilke and Wilibald Grimm, A Greek-English Lexicon of the New Testament, trans. and rev. Joseph H. Thayer [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1901; reprint ed., Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1977], 126).
- 5 Dipenuhi (Yun.: plerotho)-"memenuhi … menyebabkan berlimpah, menyediakan atau memasok secara royal … menyebarkan lewat jiwa seseorang … Rom. 15:13 … menyempurnakan, menyelesaikan" (Thayer, 5:17-18). Fakta bahwa kata ini dalam bentuk modus aorist dan subjunctive bisa menyiratkan bahwa Paulus tidak akan memiliki sukacita seperti itu hingga saat (arah tindakan) Paulus telah bertemu Timotius.
- 6 Ronald A. Ward, Commentary on 1 and 2 Timothy & Titus (Waco, Tex.: Word Books, 1974), 143.
- 7 Iman yang tulus ikhlas (Yun.: anupokritos)-"tanpa pura-pura … Rom. 12:9; 2Kor. 6:6; 1Tim 1:5; 2Tim 1:5; Yakobus 3:17; 1Pet. 1:22" (Edward Robinson, A Greek and English Lexicon of the New Testament [New York: Harper & Brothers, 1850], 65). Beberapa tingkatan lain dari iman disebut juga dalam 1Yohanes 12:42, 43; Yakobus 2:17; Matius 6:30; 8:10, 26; 15:28; 17:20; Markus 11:22-24; Kisah 6:5, 7; 11:24; Roma 10:17; 12:3; Ibrani 10:22.
- 8 "Oleh sebab itu, kelihatannya, dalam jangka waktu yang tidak lama setelah perjalanan misionari pertama Paulus, nenek Lois (mungkin tinggal dengan anak perempuannya) dan ibu Eunike telah dirubah hidupnya, sehingga mereka melihat dalam Kristus penggenapan dari janji-janji itu, dan menaruh kepercayaan mereka kepada Dia, dan kedua wanita ini, setelah itu, bekerja sama dengan Paulus di dalam pekerjaan kasih karunia yang mulia yang menghasilkan perubahan hidup Timotius" (Hendriksen, 228).
- 9 Yakin ((Yun.: peitho)-"mempercayai … merasa yakin" (Thayer, 497). Bentuk perfect menunjukkan bahwa keyakinan tentang iman mereka merupakan fakta yang telah mapan, atau telah terjadi. Buktinya ada di dalam kepercayaan yang terbukti, dan bukti itu sudah hinggap ke atas Paulus (passive voice) dengan keyakinan.
- 10 Kekuatan (Yun.: dunamis)-"… kekuatan yang ada di dalam sesuatu berdasarkan sifat dasarnya … dunamis tou theou digunakan dalam hal kekuatan ilahi yang dianggap bertindak melalui pikiran manusia, …2Tim. 1:8; 1Pet. 1:5, .…" (Thayer, 159).
- 11 William Barclay secara relatif mengamati istilah "ketertiban" ini": "Kata itu adalah sophronismos. Kata ini merupakan salah satu kata Yunani yang hebat yang tidak bisa diterjemahkan. Seseorang pernah menjabarkannya sebagai 'kesehatan rohani ke-santo-an.' [Sir Robert] Falconer menjabarkan kata itu sebagai 'pengendalian diri pada waktu kepanikan atau kegeraman.' Hanya Kristus saja yang bisa memberi kita penguasaan diri itu, pendisiplinan diri itu, pengendalian diri itu yang juga akan menjaga kita untuk tidak disapu bersih atau tidak melarikan diri .… Sophronismos merupakan penguasaan diri yang diberikan oleh ilahi yang membuat manusia menjadi penguasa hebat atas yang lainnya sebab pertama-tama ia adalah pelayan Kristus dan tuan atas dirinya sendiri" (The Letters to Timothy, Titus & Philemon, The Daily Study Bible Series, rev. ed. [Philadelphia: Westminster Press, 1960], 166).
- 12 Hendriksen, 230.
- 13 Malu (Yun.: epaischunthe)-Bentuk subjunctive ini menyatakan bahwa sikap Timotius yang "tidak malu" bukanlah fakta yang sudah terjadi. Ketika Yesus mendekati salib, semua rasul merasa malu. Bentuk passive voice di sini adalah menarik, sebab dengan bentuk itu Paulus memperingatkan Timotius bahwa rasa malunya yang harus dihindari itu pasti berasal dari sumber lain (lihat ay. 7). Timotius pasti membolehkan pengaruh ilahi menguatkan dia sehingga ia tidak akan merasa malu (lihat 2:1; 4:17, 18).
- 14 Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 2d ed., rev. William F. Arndt and F. Wilbur Gingrich (Chicago: University of Chicago Press, 1957), 281.
- 15 Menderita (Yun.: sugkakopatheson )-Perintahnya merupakan perpaduan antara himbauan dengan perintah. Pada saat-saat yang kritis ini, ketika terjadi begitu banyak konflik dan begitu banyak saudara tergoncang, Paulus berseru kepada Timotius dalam bentuk perintah-ia harus ikut menderita. Makna kata aslinya "… menderita kejahatan dengan siapa saja, menanggung kesusahan dengan … 2Tim. 1:8 … menanggung penderitaan dengan orang lain untuk injil" (Robinson, 682).
- 16 Ward, 149.
- 17 Alfred Marshall, The R.S.V. Interlinear Greek- English New Testament (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1970), 835.
- 18 Kudus (Yun.: hagios)-"dipersembahkan kepada Allah, kudus, sakral, … dicadangkan untuk Allah dan pelayanan-Nya … Mat. 4:5; 27:53; Why. 11:2 .… Karena orang Kristen disebut 'orang-orang kudus' … maka klesis [pemanggilan] mereka juga adalah hagios, …." (Arndt and Gingrich, 9). Lihat Matius 5:48.
- 19 2Makabis 3:24-30; 15:22-27. Dua kitab apokrifa Makabis, ditulis sekitar 100 S.M., berisi pelbagai catatan peristiwa bersejarah yang terjadi pada periode antara Perjanjian Lama dan Baru. Kedua kitab itu berfokus pada upaya penindasan Yudaisme di Palestina dan perjuangan bangsa Yahudi bagi kemerdekaan mereka dalam tahun 400-166 S.M.
- 20 Barclay, 172-73.
- 21 Hidup (Yun.: zoe)-"… keadaan hidup … cara hidup … Dalam pengertian injil, kehidupan kekal, keselamatan … sukacita dan kemuliaan di dalam Kerajaan Allah … Mat. 19:16, 17; Yoh. 3:15, 16; 5:24…2Tim. 1:1 .…" (Robinson, 319-20).
- 22 Kekal (Yun.: aphtharsia)-"… tidak rusak, pengecualian dari kerusakan; begitulah yang terjadi atas tubuh orang-orang kudus setelah kebangkitan … 1Kor. 15:42, 50, 53-54 … kehidupan dan kesukacitaan di masa depan bagi orang-orang kudus di sorga, Rom. 2:7; 2Tim. 1:10" (Robinson, 111).
- 23 Hendriksen, 234.
- 24 Ditetapkan (Yun.: etethe)-Bentuk passive ini merupakan pernyataan lain lagi yang jelas bahwa orang (bidang pelayanan) yang Paulus peroleh berasal dari Sumber yang lain, bukan dari kemauannya sendiri (lihat catatan 1Timotius 1:12 dalam pelajaran "1, 2Timotius & Titus" ini). Kata akar tithemi artinya"… menaruh, meletakkan … mengatur … mendirikan … membuat seseorang atau sesuatu … 1Tim. 2:7; 2Tim. 1:11 .…" (Arndt and Gingrich, 823-24).
- 25 Pemberita (Yun.: kerux)-seorang "pemberita. Yang tugasnya membuat pelbagai pernyataan umum … orang yang menyatakan" (Arndt and Gingrich, 432); "… seorang pemberita, instruktur umum, contohnya tentang yang memberitakan kehendak dan ajaran ilahi, seperti Nuh, 2Pet. 2:5; … seperti Paulus, 1Tim. 2:7; 2Tim. 1:11" (Robinson, 398); "… seorang utusan yang diberi otoritas umum, yang membawa berita resmi dari para raja, penguasa, pangeran, komandan militer, atau yang melakukan panggilan atau tuntutan umum …. duta Allah, dan pemberita atau proklamator firman ilahi" (Thayer, 346).
- 26 Barclay, 170.
- 27 Rasul (Yun.: apostolos)-suatu "delegasi, utusan, orang yang diutus dengan membawa perintah" (Thayer, 68).
- 28 Barclay, 171.
- 29 Guru (Yun.: didaskalos)-"… orang yang mengajarkan hal-hal tentang Allah dan tugas-tugas manusia .…" (Thayer, 144).
- 30 Barclay, 171.
- 31 Alasan (Yun.: aitia)-"penyebab,… kasus." Sinonim elegchos artinya "tugas, baik secara moral atau yudikatif, yang sudah dibuktikan" (G. Abbott-Smith, A Manual Greek Lexicon of the New Testament [Edinburgh, Scotland: T. & T. Clark, 1948], 14).
- 32 Tahu (Yun.: oida atau eido)-"memiliki pengetahuan dan pergaulan pribadi dengan .…" (Robinson, 209-10).
- 33 Percaya (Yun.: pepisteuka)-Bentuk perfect menyatakan bahwa ini merupakan hasil atau fakta yang sudah terjadi di dalam pikiran Paulus, dan bentuk indicative menyatakan bahwa ini merupakan iman saat ini atau yang berkelanjutan. Thayer memberi definisi akar kata pisteuo ini: "… diyakinkan tentang; percaya, menaruh keyakinan pada … percaya kepada Yesus atau kepada Allah sebagai sanggup membantu mendapatkan atau melakukan sesuatu: Mat. 8:13; 21:22 … dipakai secara khusus tentang iman yang dengannya manusia menganut Yesus, yaitu suatu keyakinan rasa percaya yang penuh dengan sukacita, bahwa Yesus adalah Mesias-sumber keselamatan kekal dalam kerajaan Allah yang ditetapkan oleh Allah, dikaitkan dengan ketaatan kepada Kristus … Kisah 8:37 … 1Tim. 3:16 … 1:16; 1Pet. 2:6 … percaya kepada Kristus [Allah], 2Tim. 1:12" (Thayer, 511-12).
- 34 Ward, 155-56.
- 35 Kalimat Yunaninya ( hupotuposin eche hugiainonton logon ) bahkan lebih menantang. Secara harfiah terbaca, "Suatu pola milikmu tentang menjadi sehat perkataan" (Hendriksen, 237). Eche ini berbentuk present, imperative, orang kedua tunggal.
- 36 Harta (Yun.: ten kalen paratheken; lihat ay. 12, di sini sudah pasti mengacu kepada injil)- Paratheke artinya "… suatu deposit, suatu kepercayaan … diserahkan kepada orang yang menjaga dengan setia … digunakan dalam kaitannya dengan pengetahuan yang benar dan doktrin murni Injil, dipegang dengan teguh dan setia, dan dengan sungguh-sungguh diserahkan kepada orang lain: 2Tim. 1:12 … 1Tim. 6:20 dan 2Tim 1:14" (Thayer, 482)
- 37 Dijaga (Yun.: phulasso )-Ini bukan pilihan. Timotius harus siap melaksanakan segala persyaratan kata ini. Lihat definisi kata ini di dalam pelajaran ini.
- 38 Hendriksen, 237.
- 39 Berpaling dari (Yun.: apestraphesan)- "memalingkan dia dari kesetiaan kepada siapa saja, upaya untuk meninggalkan … memunggungi, kembali … Tit. 1:14" (Thayer, 68). Bentuk passive menunjukkan bahwa mereka menyerah kepada suatu kekuatan luar dan "berpaling."
- 40 Rahmat (Yun.: eleos)-"… kebaikan hati atau niat baik terhadap orang yang sengsara dan teraniaya, ditambah dengan keinginan untuk memberi mereka kelegaan … Rahmat dan pengampunan Allah menyediakan dan menawarkan keselamatan oleh Kristus kepada manusia: Luk. 1:54; Rom. 15:9; Efe. 2:4 … 2Tim. 1:16, 18" (Thayer, 203).
- 41 Memberikan pelayanan (Yun.: diakoneo)-"melayani atau meladeni, … melayani … memenuhi kebutuhan seseorang, contoh makanan, pakaian; … melayani apa saja kepada siapa saja … menyediakan … membagi-bagikan … menyampaikan berita ilahi …." (Robinson, 170-71).
Pengarang: Dayton Keesee
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: 2 Timotius (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Daripada menuliskan surat itu, Paulus mungkin telah mendiktekannya.
2 S. Angus and A. M. Renwick, "Nero," dalam The In...
Catatan Akhir:
- 1 Daripada menuliskan surat itu, Paulus mungkin telah mendiktekannya.
- 2 S. Angus and A. M. Renwick, "Nero," dalam The International Standard Bible Encyclopedia, rev. ed., ed. Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1986), 3:522.
- 3 Minucius Felix Octavius 8-10.
- 4 Tacitus Annals 15.44.
- 5 Ia mungkin telah mendiktekan surat itu kepada Lukas.
- 6 Dalam 4:21, Paulus mendesak Timotius untuk "datang sebelum musim dingin." Beberapa orang menempatkan tanggal penangkapan Paulus dan tulisannya atas 2 Timotius belakangan-sesaat setelah kebakaran di Roma (64 M.)
- 7 Bentuk "Kamu" adalah jamak dalam 4:22. Selain kepada Timotius, Paulus sedang menyapa seluruh anggota jemaat di Efesus dan semua orang Kristen, termasuk kita di zaman kini.
- 8 Gary W. Demarest, 1, 2 Thessalonians, 1, 2 Timothy, Titus, The Communicator's Commentary, vol. 9 (Waco, Tex.: Word Books, 1984), 235-36.
- 9 Don DeWelt, Paul's Letters to Timothy and Titus, Bible Study Textbook (Joplin, Mo.: College Press, 1961), 192.
- 10 William Hendriksen, Exposition of The Pastoral Epistles, New Testament Commentary (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1965), 223.
- 11 "Anak" dalam 1 Timotius 1:2 dan "anak laki-laki" dalam 2 Timotius 1:2 (NASB) keduanya diterjemahkan dari kata Yunani untuk "anak" ( te÷knon, teknon).
- 12 Walter Bauer, A Greek -English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature , 3rd ed., rev. and ed. Frederick William Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 7.
- 13 Lihat Ula. 32:6; Maz. 89:26; Yes. 9:6; 63:16 (dua kali); 64:8; Yer. 3:4, 19. (Francis Brown, S. R. Driver, and Charles A. Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament [Oxford: Clarendon Press, 1972], 3.)
- 14 Lihat 2 Sam. 7:14; Maz. 68:5; 103:13; Ams. 3:12; Yer. 31:9; Mal. 1:6; 2:10. (Don Shackelford, Isaiah, Truth for Today Commentary [Searcy, Ark.: Resource Publications, 2005], 134.)
- 15 David Roper, Through the Bible (Delight, Ark.: Gospel Light Publishing Co., 1999), 248.
- 16 John R. W. Stott, Guard the Gospel: The Message of 2 Timothy, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1973), 21.
- 17 Hendriksen, 219.
- 18 Stott, 92, 111.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2018 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat
pribadi kepada Timot
SURAT PAULUS YANG KEDUA KEPADA TIMOTIUS
PENGANTAR
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda.
- 2Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya
terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Perjanjian Lama dan ajaran tentang Kabar Baik dari Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.
Terhadap semuanya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu kepercayaannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan.
Isi
- Pendahuluan
2Tim 1:1-2 - Pujian dan dorongan
2Tim 1:3-2:13 - Nasihat dan peringatan
2Tim 2:14-4:5 - Keterangan tentang keadaan Paulus
2Tim 4:6-18 - Penutup
2Tim 4:19-22
Ajaran: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius
Tujuan
Sama seperti I Timotius.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus.
Tahun : Sekitar tahun 65-67 sesudah Masehi.
Penerima : Lihat I Timotius 07139.
Isi Kitab: Kitab II Timotius ini terbagi atas 4 pasal. Di dalamnya dapat kita lihat tuntutan hidup bagi seorang hamba Tuhan, agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai seorang hamba Yesus Kristus.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab II Timotius
Pasal 1-2 (2Tim 1:1-2:13).
Pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap setia melaksanakan panggilan-Nya
Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan. Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 1:3-18. _Tanyakan_: Apakah sebabnya Rasul Paulus mengucap syukur bila mengingat Timotius? (lihat ayat 3-5; 2Tim 1:3-5).
- Bacalah pasal 2Tim 1:7,11-13. _Tanyakan_: Roh apakah yang ada di dalam orang Kristen? Mengapakah Rasul Paulus harus mengalami penderitaan?
- Bacalah pasal 2Tim 2:1-3. _Tanyakan_: Apakah yang diperintahkan kepada Timotius? Dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama?
Pasal 2-3 (2Tim 2:14-3:9).
Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman
Dalam bagian ini, dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pendalaman
- Bacalah pasal 2Tim 2:13-26. _Tanyakan_: Apakah yang perlu diusahakan dari seorang hamba Tuhan menurut ayat 15 (2Tim 2:15) dan apakah saudara sudah melakukan hal yang sama? Apakah yang harus ditinggalkan oleh orang yang menyebut nama Tuhan? (lihat ayat 19; 2Tim 2:19).
- Bacalah pasal 2Tim 3:1-9. _Tanyakan_: Sebutkanlah sifat-sifat dan cara-cara kehidupan dari orang-orang yang hidup di akhir zaman.
Pasal 3 (2Tim 3:10-17).
Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari Firman Allah
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan seorang hamba Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah.
Pendalaman
Bacalah pasal 2Tim 3:10-17. _Tanyakan_:
(1) Apakah yang sudah diteladani oleh Timotius dari kehidupan Rasul Paulus? (lihat ayat 10; 2Tim 3:10). (2) Apakah yang akan dialami oleh setiap orang yang beribadah kepada Yesus Kristus? (lihat ayat 12; 2Tim 3:12). (3) Kepada apakah Timotius harus tetap berpegang? Apakah saudara melakukan hal yang sama? (lihat ayat 14; 2Tim 3:14). (4) Apakah manfaat dari Firman Allah yang disebutkan dalam ayat 15-17? (2Tim 3:15-17) (5) Untuk apakah Allah memperlengkapi orang-orang Kristen?
II. Kesimpulan
Dalam kitab II Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan. Dan bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan tentang perlengkapan dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah yang menulis Kitab II Timotius?
- Sebutkanlah manfaat daripada Firman Allah!
Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama
Pesan terakhir yang terkenal!
BAGAIMANA SURAT INI DITULIS.
Setelah menulis suratnya pertama kepada Timotius, Paulus meninggalkan Korintus dan bersama Titus berlayar menuju Kreta, di sana ia meninggalkan Titus untuk mengurus gereja setempat. Rasul Paulus bermaksud untuk menghabiskan masa musim dingin di Nikopolis, tetapi ketika berada di sana rupanya ia mengadakan kunjungan singkat ke Troas. Di Troas ia ditangkap dan dibawa ke Roma. Sementara menunggu di penjara Roma, ia memiliki keyakinan bahwa saat kepergiannya sudah dekat, Paulus menulis suratnya yang kedua kepada anak rohani yang dikasihinya. Penangkapan itu terjadi tiba-tiba, ia tidak sempat mengambil kitab-kitab dan perkamen, harta yang amat berharga baginya (2Ti 4:13), bahkan juga jubahnya. Sebelum ia dipenjarakan di Roma, ia masih dapat menikmati sedikit kebebasan, yaitu sahabat-sahabatnya masih bebas mengunjunginya (Kis 28:23, 30), tetapi sekarang keadaannya jauh berbeda.
SANG RASUL SEORANG DIRI.
Ia seorang diri.(2Ti 4:10-12) dan sedang menantikan saat hukuman mati. Ia sudah pernah sekali menghadap Kaisar Nero, tetapi kasusnya ditunda (2Ti 4:16, 17). Ia berharap untuk menghadap kaisar lagi pada musim dingin, oleh karena itu ia menulis kepada Timotius dan mendesaknya untuk datang dan membawa Markus bersamanya, dan juga beberapa barangnya yang tertinggal. Surat ini merupakan surat Paulus yang terakhir dan sifatnya sangat pribadi, sekalipun menghadapi saat kematiannya, ia masih memikirkan kesejahteraan orang lain. Dalam surat ini terdapat 23 nama orang.
Pesan dan Penerapan
1. Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8).
Paulus yang kemungkinan besar akan mati sebagai martir menasihati Timotius untuk 'ingat kepada Yesus Kristus', karena ia sendiri dikuatkan dengan cara ini. Ia tidak pernah melupakan bahwa pertama-tama sekali ia adalah seorang 'rasul Yesus Kristus' (2Ti 1:1). Ia tidak merasa malu untuk menyaksikan imannya kepada Kristus (2Ti 1:8). Ia yakin bahwa Yesus akan memeliharanya sampai pada hari Tuhan (2Ti 1:12). Kristus, bagi Paulus, adalah teladan yang harus diikuti, terutama dalam penderitaan. Kedatangan Kristus kembali yang penuh kemuliaan merupakan tujuan utama yang dinanti-nantikannya.
2. Hindarilah pertengkaran yang sia-sia (2Ti 2:23).
Ajaran sesat sedang merajalela ketika Paulus menulis surat ini. Ada orang yang suka pertengkaran dan pasti membuang waktu berjam-jam untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang seperti itu berpengaruh buruk pada gereja (2Ti 2:18). Seperti ditandaskan oleh Paulus, ada dua dasar yang kuat, dua fakta yang melebihi apa yang dipertengkarkan -'Tuhan - dan hanya Ia saja - mengenal siapa kepunyaan-Nya' dan apabila kita adalah milik-Nya, kita harus 'meninggalkan kejahatan' (2Ti 2:19). Penting bagi kita untuk tidak terperangkap dalam diskusi-diskusi yang panjang tentang masalah-masalah seperti penafsiran nubuatan, predestinasi dan kehendak bebas.
3. Peliharalah iman (2Ti 4:7).
Paulus menghargai berita Injil sebagai suatu titipan yang suci yang telah dipercayakan kepadanya dan yang harus dengan hati-hati disampaikan kepada orang lain dengan tidak bercela. Kebenaran adalah sesuatu yang harus dipelihara (2Ti 1:14), khususnya sehubungan dengan banyaknya ajaran sesat. Pelayan Kristen diberi Allah tanggung jawab untuk menyampaikan berita Injil kepada orang lain yang juga cakap mengajar orang lain (2Ti 2:2). Guru Kristen yang efisien telah belajar bagaimana memberitakan kebenaran dengan benar (2Ti 2:15). Tidak ada penghiburan yang lebih besar pada hari Tuhan daripada mengetahui bahwa Anda telah 'memelihara iman' (2Ti 4:7).
Tema-tema Kunci
1. Penderitaan (2Ti 1:8, 12; 2:9; 3:11).
Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama (2Ti 1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian. Teman-teman yang terdahulu seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (2Ti 1:15). Demas adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (2Ti 4:10). Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai seorang Kristen bukanlah haI yang memalukan (1Pe 4:16). Bukankah benar bahwa sebagian orang Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka?
2. Pelayanan (2Ti 2:2-6, 15, 20-21).
Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal 2 memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen sesungguhnya adalah orang yang 'diselamatkan untuk melayani'. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan 'memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya'?
3. Murtad.
Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi; kalau begitu bagaimana hal-hal ini merupakan ciri khusus 'akhir zaman'? Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan yang akan kita hadapi sebelum 'kedatangan Tuhan' (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan II Timotius 3:5-9.
4. Kitab Suci.
Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Ti 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci 'diilhamkan oleh Allah' dan kegunaannya yang luas (2Ti 3:16, 17). Pikirkan contoh-contoh dari pengalaman Anda sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk 'mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran'. Apa pengertian Anda tentang 'diilhamkan oleh Allah'?
Garis Besar Intisari: 2 Timotius (Pendahuluan Kitab) [1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7Iman yang tulus
2Ti 1:8-14Tanggung jawab yang khusus
2Ti 1:15-18Pernyataan yang menyedi
[1] SEORANG AYAH MENASIHATI ANAKNYA 2Ti 1:1-18
2Ti 1:1-7 | Iman yang tulus |
2Ti 1:8-14 | Tanggung jawab yang khusus |
2Ti 1:15-18 | Pernyataan yang menyedihkan |
[2] NASIHAT KEPADA PARA PEKERJA KRISTEN 2Ti 2:1-26
Beberapa kata pelambang perlu dipikirkan dengan saksama
o Prajurit (2Ti 2:3, 4)
o Atlit (2Ti 2:5)
o Petani (2Ti 2:6)
o Pekerja (2Ti 2:15)
o Bejana (2Ti 2:20-21 )
o Beberapa petunjuk yang harus diikuti
o Jadilah kuat (2Ti 2:1)
o Percayakanlah (2Ti 2:2)
o Ingatlah Yesus Kristus (2Ti 2:8-13 )
o Hindarilah pertengkaran (2Ti 2:14-19 )
o Berlakulah lemah lembut (2Ti 2:23-26 )
[3] SEBUAH GAMBARAN TENTANG AKHIR ZAMAN 2Ti 3:1-17
2Ti 3:1-9 | Kejahatan-kejahatan yang sangat kita kenal |
2Ti 3:10-17 | Panggilan untuk bertahan dalam penderitaan |
[4] PESAN-PESAN TERAKHIR 2Ti 4:1-22
2Ti 4:1-5 | Penugasan serius pada saat perpisahan |
2Ti 4:6-8 | Pesan perpisahan Paulus |
2Ti 4:9-22 | Komentar-komentar terakhir dan salam |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi